Headline.co.id, Sumenep ~ Pemerintah Kabupaten Sumenep menegaskan kembali komitmennya dalam memperkuat pendidikan keagamaan dengan menyalurkan Tunjangan Kehormatan Guru Ngaji untuk tahun 2025. Langkah ini merupakan bentuk apresiasi kepada para pendidik agama yang telah berperan penting dalam menjaga fondasi moral masyarakat sejak dini. Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, menyatakan bahwa guru ngaji adalah pilar utama dalam pembentukan karakter generasi muda, tidak hanya mengajarkan membaca Al-Qur’an, tetapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin, adab, kejujuran, dan kecintaan terhadap ilmu.
Dalam acara penyerahan tunjangan yang berlangsung di Pendopo Agung Keraton Sumenep pada Jumat, 14 November 2025, Bupati Fauzi menekankan pentingnya peran guru ngaji sebagai pilar pendidikan moral di masyarakat. “Guru ngaji adalah pilar pendidikan moral di tengah masyarakat. Mereka bekerja dengan keikhlasan, membentuk generasi yang berakhlak dan beradab. Pemerintah daerah berkewajiban memperhatikan kesejahteraan mereka,” ujarnya.
Bupati menambahkan bahwa dukungan pemerintah tidak hanya berupa bantuan ekonomi, tetapi juga sebagai dorongan moral agar para guru ngaji terus menghidupkan pendidikan agama di tengah tantangan modern dan pengaruh digital yang semakin kuat. Menurutnya, masyarakat memerlukan pendidik yang mampu menjadi teladan dan menjaga identitas moral anak-anak, sehingga peran guru ngaji tetap relevan dan strategis dalam menyiapkan generasi yang unggul secara lahir dan batin.
Pada tahun ini, sebanyak 1.225 guru ngaji dari 27 kecamatan di Sumenep tercatat sebagai penerima tunjangan kehormatan. Program ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025 dengan mekanisme hibah kepada Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Kabupaten Sumenep. Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Sumenep, Kamiluddin, menjelaskan bahwa total anggaran yang dialokasikan mencapai Rp1,47 miliar. Setiap guru ngaji menerima Rp1,2 juta yang disalurkan melalui rekening Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Bhakti Sumekar.
“Program ini bukan hanya memberikan tunjangan, tetapi juga memastikan seluruh guru ngaji terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan dengan jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian,” jelas Kamiluddin. Melalui program tunjangan ini, Pemkab Sumenep menegaskan arah pembangunan sumber daya manusia yang seimbang kecerdasan akademik dan kualitas akhlak. Dukungan kepada guru ngaji menjadi investasi penting dalam menjaga identitas moral masyarakat dan memperkuat nilai-nilai keagamaan di daerah.
Bupati Fauzi memastikan bahwa komitmen ini akan terus diperkuat sebagai bagian dari misi besar membangun masyarakat Sumenep yang religius, berkarakter, dan berkelanjutan.

















