Headline.co.id, Jakarta ~ Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) sedang menyelidiki kasus perekrutan jaringan terorisme yang dilakukan melalui permainan daring atau game online. Kepala BNPT, Komjen Eddy Hartono, mengungkapkan bahwa tren radikalisasi melalui platform digital dan permainan daring semakin meningkat. “Kami mencatat adanya pola di mana beberapa jaringan terorisme di Indonesia merekrut anak-anak muda lewat media sosial, termasuk game online dan telah kami tindaklanjuti,” ujar Kepala BNPT pada Jumat (14/11/2025).
BNPT telah meluncurkan program Duta Damai yang melibatkan generasi muda untuk mengisi ruang digital dengan narasi perdamaian sebagai bagian dari strategi kontra radikalisasi. Chairman of the International Steering Board of Hedayah, Ali Rashid Alnuaimi, juga menyoroti evolusi ancaman ini dan menjelaskan penyebab kerentanan anak-anak. “Masalah terorisme adalah masalah global, ancaman global. Kelompok-kelompok ideologi kekerasan dulu merekrut dengan berkomunikasi langsung atau ber-media sosial, sekarang kelompok teroris merekrut kombatan dengan game online,” ujar Chairman Ali.
Menurut Ali, anak-anak lebih mudah direkrut melalui permainan daring karena mereka menganggapnya sebagai aktivitas bermain biasa, padahal ada agenda tersembunyi dari kelompok penganut ideologi kekerasan. Chairman Ali menegaskan pentingnya peran BNPT RI sebagai garda terdepan keamanan Indonesia, karena tanpa keamanan, pariwisata dan pertumbuhan ekonomi tidak dapat berkembang.




















