Headline.co.id, Bojonegoro ~ Pemerintah Kabupaten Bojonegoro mengambil langkah konkret untuk meningkatkan akses antardesa dengan melakukan normalisasi jalan sepanjang 1,5 kilometer di Desa Napis, Kecamatan Tambakrejo. Langkah ini merupakan respons atas aduan masyarakat terkait kondisi jalan yang memerlukan penanganan segera. Bupati Bojonegoro, Setyo Wahono, memberikan instruksi langsung untuk mempercepat penanganan infrastruktur di wilayah yang membutuhkan perhatian khusus.
Wakil Bupati Bojonegoro, Nurul Azizah, telah meninjau persiapan pembangunan jalan tersebut. Keterlibatan warga dalam memantau kondisi infrastruktur dinilai sangat membantu pemerintah daerah dalam menentukan prioritas pembangunan. Sebelumnya, pembangunan serupa telah dilakukan di ruas jalan Dusun Bluru menuju Dusun Tretes, Desa Pragelan, Kecamatan Gondang. Kini, perhatian difokuskan pada ruas Dusun Bagi di Desa Napis.
Nurul Azizah menyatakan bahwa rencana pembangunan ini merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat mengenai kondisi jalan di Desa Napis yang memerlukan perhatian. Dalam rencana pembangunan tahun 2025, pemerintah desa telah mengusulkan beberapa titik yang membutuhkan penanganan. “Ini tantangan kita. Untuk titik yang belum tertangani melalui APBD, Bupati memberikan solusi cepat agar layanan kepada masyarakat dapat segera dieksekusi,” ujarnya.
Camat Tambakrejo, Kasmari, menjelaskan bahwa jalan yang akan dinormalisasi termasuk dalam poros Desa Napis, meliputi ruas Dusun Napis–Dusun Pencol–Dusun Daplangu–Dusun Bagi–Dusun Koripan–Dusun Tawaran. Ruas yang akan ditangani berada di Dusun Bagi dengan panjang sekitar 1,5 kilometer. Selain itu, beberapa jembatan juga memerlukan rekonstruksi, termasuk akses yang menghubungkan Desa Napis, Desa Ngrancang, dan Desa Turi.
Lokasi tersebut berada di ruas Dusun Bagi–Dusun Koripan (Desa Napis)–Dusun Ngengo (Desa Ngrancang)–Dusun Boti (Desa Turi). Tersisa pula ruas ekstrem sepanjang 5,5 kilometer dan enam jembatan yang harus dibangun untuk mendukung konektivitas wilayah. Untuk tahun ini, ruas jalan rusak sepanjang 1.221 meter telah mulai dibangun menggunakan rigid beton melalui program BKKD 2025.




















