Headline.co.id, Langgur ~ Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara mengadakan upacara peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di halaman RSUD Karel Sadsuitubun, Langgur, pada Rabu (12/11/2025). Acara ini menjadi momen penting untuk memperkuat komitmen dalam meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan disiplin Aparatur Sipil Negara (ASN).
Dalam sambutannya, Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun, menekankan pentingnya disiplin ASN sebagai fondasi utama untuk mewujudkan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. “Disiplin ASN telah diatur dalam peraturan perundang-undangan yang mencakup 17 kewajiban dan 14 larangan. Salah satu kewajiban utama adalah masuk kerja dan menaati jam kerja. PNS yang tidak hadir selama 10 hari berturut-turut tanpa alasan sah akan diberhentikan pembayaran gajinya sejak bulan berikutnya,” tegas Bupati Thaher.
Bupati juga membahas sejumlah isu strategis di sektor kesehatan yang sejalan dengan delapan program “Hasil Terbaik Cepat” dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045. Beberapa program tersebut meliputi Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menekan angka stunting, pemeriksaan kesehatan gratis bagi masyarakat, penurunan kasus Tuberkulosis (TBC) hingga 50 persen dalam lima tahun, serta pembangunan rumah sakit yang lengkap dan berkualitas.
Bupati Thaher mengapresiasi capaian penurunan angka stunting di Maluku Tenggara yang menunjukkan progres positif. Berdasarkan data Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPGBM), angka stunting turun dari 16,98 persen pada 2023 menjadi 15,8 persen pada Desember 2024. Sementara itu, hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) mencatat penurunan dari 34 persen pada 2023 menjadi 28,1 persen pada 2024. “Perbedaan dua indikator ini menunjukkan pentingnya sinkronisasi data agar intervensi pemerintah lebih tepat sasaran,” ujar Bupati.
Ia juga menyoroti ketimpangan distribusi tenaga kesehatan di wilayah Maluku Tenggara. Meski sebagian besar puskesmas di wilayah Kei Kecil telah terisi, masih terdapat kekurangan tenaga medis di wilayah Kei Besar. “Tenaga yang sangat dibutuhkan lain apoteker, ahli laboratorium medis, ahli gizi, fisioterapis, serta dokter gigi untuk memperkuat layanan di 20 puskesmas yang ada,” jelasnya.




















