Headline.co.id, Lumajang ~ Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Lumajang, Dewi Natalia Yudha Adji Kusuma, menyatakan komitmennya dalam memperkuat pemberdayaan keluarga melalui transformasi digital. Pernyataan ini disampaikan saat peluncuran Sistem Informasi Manajemen (SIM) PKK se-Jawa Timur di Convention Hall Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, Selasa (11/11/2025).
Dewi Natalia menegaskan bahwa di Lumajang, pelaporan kegiatan dari tingkat desa hingga kabupaten akan menjadi lebih cepat, akurat, dan mudah diakses. Kehadiran SIM PKK dianggap sebagai terobosan penting untuk memperkuat koordinasi dan meningkatkan efektivitas program pemberdayaan masyarakat. “Di Lumajang, pelaporan kegiatan dari desa hingga kabupaten akan lebih cepat, akurat, dan mudah diakses. Kehadiran SIM PKK menjadi terobosan penting untuk memperkuat koordinasi dan meningkatkan efektivitas program-program pemberdayaan masyarakat,” ujarnya setelah acara.
Ia juga menyampaikan bahwa TP PKK Kabupaten Lumajang akan segera menindaklanjuti peluncuran sistem ini dengan sosialisasi dan pelatihan kepada pengurus PKK di tingkat kecamatan dan desa. Langkah ini diambil agar seluruh kader dapat beradaptasi dengan sistem digital yang baru. “Digitalisasi harus diiringi dengan penguatan kapasitas sumber daya manusia. Semangat gotong royong harus bertemu inovasi, agar pelayanan kepada masyarakat semakin optimal,” tegasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Arumi Bachsin menjelaskan bahwa SIM PKK merupakan inovasi strategis untuk tata kelola organisasi PKK yang modern, transparan, dan berbasis teknologi informasi. Sistem ini mempermudah proses pengumpulan data, pelaporan, serta monitoring program secara efisien dari desa hingga ke tingkat provinsi. “SIM PKK memungkinkan evaluasi dan pengambilan keputusan yang lebih cepat, akurat, dan berbasis data lapangan,” ujarnya.
Peluncuran sistem ini merupakan bagian dari upaya PKK Jawa Timur dalam memperkuat peran perempuan dan keluarga sebagai pilar pembangunan sosial. Sistem ini juga mendukung koordinasi antardaerah dalam pelaksanaan program prioritas, seperti penurunan stunting, pemberdayaan ekonomi keluarga, serta penguatan ketahanan pangan rumah tangga.
Menurut Dewi Natalia, transformasi digital bukan hanya sekadar adopsi teknologi, tetapi juga merupakan bentuk budaya kerja baru yang lebih profesional, kolaboratif, dan akuntabel. Dengan sistem data yang terintegrasi, setiap program dapat lebih tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “PKK Lumajang siap menjadi bagian dari Jawa Timur yang memimpin inovasi kelembagaan berbasis digital,” pungkasnya.



















