Headline.co.id, Sleman ~ Bambu Cendani (Phyllostachys aurea) merupakan jenis bambu unik yang tumbuh subur di Kampung Bambu, Padukuhan Jetis, Sumberrejo, Tempel, Sleman. Berbeda dengan bambu pada umumnya yang tumbuh berumpun, Bambu Cendani memiliki sistem akar monopodial yang menjalar, memungkinkan tunasnya muncul jauh dari batang induknya.
Rohmad, pendiri Kampung Bambu, menjelaskan keunikan tanaman ini saat ditemui pada Senin (10/11/2025). “Dari satu batang induk, anakan bisa tumbuh hingga 50 cm jauhnya. Bisa jadi bila kita menanam di pekarangan sendiri, anakannya justru muncul di pekarangan tetangga,” ujarnya sambil tersenyum.
Bambu Cendani dikenal memiliki batang lurus berwarna hijau muda yang berubah menjadi kekuningan seiring waktu, memberikan kesan elegan dan artistik. Tingginya dapat mencapai 2–12 meter dengan diameter 2–4 cm, sementara jarak antar-ruas batang berkisar 10–20 cm. Daunnya yang ramping berukuran 5–15 cm tumbuh rapi di ranting bagian tengah.
Menurut Rohmad, Bambu Cendani merupakan bambu pegunungan yang idealnya tumbuh di ketinggian di atas 1.000 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan sekitar 2.000 mm per tahun. “Meski begitu, Bambu Cendani bisa beradaptasi di berbagai jenis tanah asalkan tidak terlalu lembab,” jelasnya.
Selain memiliki nilai estetika tinggi sebagai tanaman hias, bambu ini juga bernilai ekonomi dan fungsional. Rebungnya dapat dikonsumsi, sementara batangnya sering digunakan untuk membuat tongkat, alat pancing, perabotan, hingga bahan konstruksi ringan.
Kemudahan dalam budidaya menjadikan Bambu Cendani sebagai koleksi unggulan di Kampung Bambu Jetis, sekaligus simbol nyata upaya warga dalam melestarikan keanekaragaman bambu yang semakin langka di Sleman.



















