Headline.co.id, Depok ~ Pemerintah Kapanewon Depok di Kabupaten Sleman mengadakan Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) untuk membahas strategi menghadapi potensi bencana selama musim hujan. Pertemuan ini berlangsung di Ruang Rapat Kalurahan Maguwoharjo pada Selasa, 11 November 2025, dengan fokus pada pentingnya sinergi berbagai pemangku kepentingan untuk meningkatkan kesiapsiagaan.
Panewu Depok, Djoko Muljanto, menekankan pentingnya kolaborasi perangkat kalurahan, komunitas, pelaku usaha, dan relawan kebencanaan. “Kami mengimbau masyarakat untuk menghidupkan semangat gotong royong dalam membersihkan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan guna mencegah banjir serta penyebaran penyakit,” ujarnya.
Djoko juga menambahkan bahwa mitigasi di tingkat lokal dapat dilakukan dengan langkah sederhana seperti menjaga kebersihan lingkungan, memangkas pohon rawan patah, serta mengaktifkan kelompok masyarakat seperti Kampung Siaga Bencana, Tagana, dan Jaga Warga. “Kesiapsiagaan bencana bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi tanggung jawab bersama,” tegasnya.
Uun Mardiyanto, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sleman, menyampaikan bahwa Bupati Sleman telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 0480 Tahun 2025 tentang Peringatan Dini Antisipasi Bencana Hidrometeorologi. Edaran ini menekankan pentingnya edukasi publik dan peningkatan kewaspadaan terhadap potensi banjir, longsor, dan angin kencang.
“Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terutama saat hujan dengan intensitas tinggi lebih dari dua jam. Hindari aktivitas di bantaran sungai dan lereng rawan longsor,” imbau Uun. Ia juga mengingatkan pentingnya monitoring berkala terhadap kondisi cuaca melalui situs resmi BMKG, serta memastikan kesiapan jalur evakuasi, rambu peringatan dini, dan sarana logistik.
Dari sisi legislatif, Banudoyo Manggolo, Anggota DPRD Kabupaten Sleman, menyoroti perlunya langkah antisipatif di wilayah perkotaan seperti Kapanewon Depok yang rawan genangan dan pohon tumbang. “Segera laporkan bila ada jalan berlubang atau pohon rawan roboh, terutama di dekat jaringan listrik. Ini sejalan dengan visi Bupati Sleman ‘Dalane Alus lan Padhang’ yang menekankan keselamatan dan kenyamanan warga,” ungkapnya.
Muhammad Arif Priyosusanto, Anggota DPRD Sleman lainnya, menyatakan bahwa DPRD akan mempercepat alokasi Bantuan Keuangan Khusus (BKK) untuk mendukung kesiapsiagaan wilayah serta menggelar pelatihan penanggulangan bencana di seluruh kalurahan Kapanewon Depok. “Selain kesiapsiagaan infrastruktur, kami juga menyiapkan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) guna mengantisipasi penyakit menular yang kerap muncul saat musim hujan,” jelasnya.
Arif berharap Rakorpim ini menjadi forum strategis dalam memperkuat koordinasi lintas sektor menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi. “Melalui sinergi bersama, saya yakin Kapanewon Depok dapat menjadi wilayah yang tangguh, responsif, dan siap siaga menghadapi musim penghujan,” tandasnya.



















