Headline.co.id (Jakarta) — Dalam satu tahun kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, transformasi digital birokrasi menunjukkan percepatan nyata melalui inisiatif Klinik Pemerintah Digital. Program yang digagas oleh Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) ini menjadi wadah pembelajaran dan pendampingan bagi pemerintah daerah untuk memperkuat tata kelola pemerintahan berbasis elektronik (SPBE).
Direktur Jenderal Teknologi Pemerintah Digital Kemkomdigi, Mira Tayyiba, menjelaskan bahwa klinik tersebut berfungsi menjembatani kebijakan nasional dengan praktik digitalisasi di lapangan agar proses transformasi di daerah berjalan cepat, efisien, dan inklusif.
“Transformasi digital kini bukan lagi pilihan, melainkan keharusan bagi setiap instansi pemerintah agar tetap relevan dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Semua itu memerlukan fondasi digital yang kuat,” ujar Mira di Jakarta, Senin (20/10/2025).
Klinik Pemerintah Digital berperan sebagai ruang konsultasi interaktif bagi aparatur pemerintah daerah. Melalui forum ini, para pejabat daerah dapat berdiskusi langsung dengan pakar dan praktisi mengenai berbagai aspek penerapan SPBE, mulai dari tata kelola data yang aman, integrasi layanan publik lintas sektor, hingga penguatan kebijakan digital sesuai standar nasional.
Lebih dari sekadar forum teknis, Klinik Pemerintah Digital menekankan perubahan pola pikir aparatur sebagai kunci keberhasilan transformasi digital. Menurut Mira, teknologi hanyalah alat, sementara keberhasilan digitalisasi ditentukan oleh kemauan pemerintah untuk beradaptasi, berinovasi, dan berkolaborasi lintas instansi.
“Klinik Pemerintah Digital menjadi simbol bahwa transformasi digital bukan perjalanan yang harus ditempuh sendirian. Ia adalah proses kolaboratif antara pusat dan daerah, antara teknologi dan kebijakan, antara visi dan pelaksanaan,” tutur Mira.
Sejak diluncurkan pada 2025, program ini disambut positif oleh berbagai pemerintah daerah di Indonesia. Banyak daerah yang telah memanfaatkan layanan ini untuk mempercepat digitalisasi pelayanan publik dan memperkuat keterhubungan antarinstansi.
Klinik ini juga mencerminkan pendekatan kolaboratif pemerintahan Prabowo–Gibran. Dalam pelaksanaannya, Kemkomdigi bekerja sama dengan Kementerian PPN/Bappenas dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai mitra strategis. Bappenas memastikan digitalisasi tetap selaras dengan arah pembangunan nasional, sedangkan BSSN berperan memperkuat aspek keamanan siber agar sistem pemerintahan digital tidak hanya cepat, tetapi juga andal dan aman.
Untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan efisiensi, Kemkomdigi tengah menyiapkan layanan daring berbasis chatbot yang memungkinkan pemerintah daerah berkonsultasi secara digital kapan pun dan dari mana pun. Inovasi ini menjadi langkah konkret menuju birokrasi yang responsif, adaptif, dan berbasis data.
Dalam satu tahun pertama masa pemerintahan Prabowo–Gibran, kehadiran Klinik Pemerintah Digital menegaskan arah baru tata kelola birokrasi Indonesia menuju pemerintahan yang terhubung, transparan, dan berorientasi pada pelayanan publik berkualitas.




















