Headline.co.id (Bantul) ~ Mediasi antara pihak driver ojek online dan terduga pelaku penganiayaan di Kalurahan Palbapang, Bantul, berakhir tanpa kesepakatan. Peristiwa mediasi yang berlangsung pada Rabu (15/10/2025) malam sekitar pukul 19.00 WIB di rumah terduga pelaku itu dihadiri sejumlah tokoh masyarakat serta perwakilan dari komunitas ojek online. Korban bersikeras melanjutkan kasus tersebut ke ranah hukum melalui Polres Bantul.
Baca juga: Kemenpar Gandeng 10 Mitra Co-Branding Promosikan Pariwisata di Trade Expo Indonesia 2025
Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, dalam keterangan tertulis kepada Headline.co.id menjelaskan bahwa mediasi tersebut merupakan upaya kedua setelah sebelumnya digelar pada sore hari di rumah Kepala Dukuh Serut, namun belum menemukan titik temu. “Korban tetap bersikukuh melanjutkan kasus ini ke proses hukum dan sudah membuat laporan di Polres Bantul,” ujar Iptu Rita.
Dalam pertemuan mediasi yang dihadiri antara lain Kepala Dukuh Serut Palbapang Rohmat, Jagabaya Ibnu, Jagawarga Yuswanto, serta perwakilan sekitar 30 orang ojek online, korban bernama Budi Febriyanto (35) menegaskan keinginannya agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi di lingkungan tempat tinggalnya.
Adapun terduga pelaku berinisial IGS (26), warga Mangunan, Dlingo, yang berdomisili di Palbapang, diduga melakukan penganiayaan terhadap korban dengan menggunakan senjata tajam berupa celurit tanpa gagang sepanjang sekitar 35 cm. Barang bukti tersebut telah diamankan oleh pihak kepolisian.
Baca juga: Kemenpar Percepat Keterbukaan Informasi Publik Lewat Pameran KIP 2025
Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, kronologi kejadian bermula saat pacar pelaku memesan ojek online pada Rabu dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Korban datang ke lokasi untuk menjemput penumpang sesuai pesanan, namun pelaku meminta korban membatalkan order tersebut. Setelah korban meninggalkan lokasi, pelaku diduga merasa tersinggung karena mengira korban meneriakinya dan kemudian melakukan pengejaran menggunakan sepeda motor.
“Pelaku sempat menghadang korban di dekat Masjid Al-Murtadhlo dan mengayunkan celurit ke arah korban, namun sabetan tersebut mengenai helm sehingga tidak menimbulkan luka,” jelas Iptu Rita. Usai celurit terlepas dari gagangnya, keduanya terlibat perkelahian tangan kosong hingga dilerai oleh saksi yang merupakan warga sekitar.
Menurut laporan, pelaku diduga dalam keadaan mabuk dan sempat berusaha mencari kembali celurit yang digunakan, namun tidak berhasil menemukannya. Senjata tajam itu akhirnya ditemukan oleh salah satu saksi di bawah pohon pisang setelah pelaku dan korban meninggalkan lokasi.
Setelah mediasi kedua yang kembali tidak mencapai kesepakatan, korban bersama pelaku akhirnya mendatangi Polres Bantul sekitar pukul 20.30 WIB untuk menempuh jalur hukum. “Saat ini korban telah resmi melapor dan kasus sedang dalam proses pembuatan laporan polisi,” tambah Iptu Rita.
Baca juga: SPBU Vivo Ikut Alami Kelangkaan BBM, Pasokan Bensin Revvo Kosong di Seluruh Lokasi



















