Headline.co.id (Pekalongan) ~ Suasana riuh sorak sorai penonton memenuhi GOR Universitas Pekalongan pada Minggu (12/10/2025) sore, saat 60 gamer muda dari 32 tim berbagai daerah di Jawa Tengah bertarung dalam Mobile Legend Tournament 2025. Ajang bergengsi ini memperebutkan Piala Ketua E-Sport Indonesia (ESI) Kota Pekalongan, dan menjadi turnamen e-sport berskala provinsi pertama yang digelar di kota batik tersebut.
Baca juga: 10 Rekomendasi Tempat Wisata di Bogor: Pilihan Liburan Sejuk dan Seru untuk Keluarga
Turnamen ini digagas oleh ESI Kota Pekalongan dengan dukungan penuh Pemerintah Kota Pekalongan. Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid atau akrab disapa Mas Aaf, membuka kegiatan tersebut secara resmi. Ia mengaku kagum dengan antusiasme para peserta yang datang dari berbagai daerah.
“Ini luar biasa. Baru kali ini Pekalongan menggelar event sebesar ini. Pesertanya datang dari berbagai daerah. Semoga tim dari Pekalongan bisa juara,” ujar Mas Aaf penuh semangat.
Menurutnya, dunia e-sport kini menjadi ruang positif bagi generasi muda untuk menyalurkan minat dan bakat di era digital.
“Anak-anak muda sekarang sudah sangat melek teknologi. Tinggal diarahkan agar gadget digunakan untuk hal yang bermanfaat. E-sport contohnya—bisa jadi kebanggaan, bukan sekadar hiburan,” tambahnya.
Baca juga: Bantan, Gerbang Bahari Indonesia di Pesisir Timur Sumatera: Surga Wisata Eksotis Menghadap Malaysia
Mas Aaf berharap turnamen ini menjadi batu loncatan bagi atlet e-sport Pekalongan menuju ajang Pra Porprov cabang olahraga e-sport yang akan digelar di Kabupaten Grobogan pada 30 Oktober 2025. Ia juga membuka peluang agar turnamen serupa ke depan digelar lebih besar lagi, bahkan hingga skala se-Pulau Jawa dan dipusatkan di kawasan wisata seperti TWL Pantai Pasir Kencana.
“Event seperti ini bukan hanya ajang kompetisi, tapi juga promosi wisata, kuliner, dan batik Pekalongan,” tegasnya.
Ketua ESI Kota Pekalongan, Fuhuludin, menegaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya sekadar pertandingan, tetapi juga bentuk edukasi untuk menghapus stigma negatif terhadap dunia gim.
“Selama ini banyak yang menganggap bermain gim itu tidak berguna. Padahal e-sport adalah olahraga resmi yang membangun konsentrasi, kerja sama tim, dan bahkan bisa menghasilkan penghasilan,” jelas Fuhuludin yang juga anggota DPRD Kota Pekalongan dari Fraksi PKS.
Ia menambahkan, turnamen ini menjadi wadah untuk menjaring bibit atlet muda berbakat.
Baca juga: GDPS Mantapkan Transformasi Bisnis Berbasis SLA dan Digitalisasi untuk Dongkrak Efisiensi Pelanggan
“Kami ingin membuktikan bahwa dari layar ponsel pun, anak muda Pekalongan bisa mengharumkan nama daerah hingga level internasional,” imbuhnya.
Dari hasil pertandingan, Tim Leda-Lede asal Pekalongan berhasil menyabet Juara I, disusul Tim Hoki Budeh dan Tim Onic Tirto di posisi kedua dan ketiga.
Ketua KONI Kota Pekalongan, Edywan, turut memberikan apresiasi terhadap suksesnya penyelenggaraan turnamen ini. Ia menilai bahwa e-sport kini telah menjadi olahraga masa depan dengan potensi besar di kalangan generasi muda.
“Baru pertama kali diadakan, tapi pesertanya sudah ratusan. Ini bukti bahwa e-sport sangat diminati anak muda,” tutur Edywan.
Baca juga: Pemkab Malang Luncurkan Layanan Persampahan Terpadu Tahap III, Dorong Masyarakat Kurangi Plastik
Ia juga menekankan bahwa profesi atlet e-sport kini semakin menjanjikan.
“Kalau ditekuni dengan serius, e-sport bisa jadi profesi yang membanggakan dan menguntungkan,” tandasnya.
Turnamen Mobile Legend 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa Pekalongan mulai menapaki babak baru dalam dunia e-sport. Dari kota batik yang lekat dengan nilai tradisi, kini muncul generasi digital yang mampu mengubah stigma menjadi prestasi dan kebanggaan daerah.
Sebagai bagian dari ekosistem e-sport yang terus tumbuh, kebutuhan akan Top Up Mobile Legend dan Top Up FreeFire juga meningkat seiring bertambahnya pemain aktif di berbagai daerah. Melalui turnamen seperti ini, kesadaran akan industri gim digital semakin meluas, tidak hanya menciptakan atlet berprestasi, tetapi juga menggerakkan ekonomi kreatif lokal yang berbasis teknologi dan hiburan digital.
Baca juga: 13 Rekomendasi Wisata Jawa Tengah Terpopuler 2025: Dari Kuliner, Alam Dieng Hingga Heritage Semarang























