Headline.co.id (Padang) – Pemerintah mempercepat program revitalisasi satuan pendidikan di Sumatra Barat sebagai tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025. Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen), Fajar Riza Ul Haq, menegaskan revitalisasi sekolah bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi juga investasi jangka panjang demi masa depan murid Indonesia. Program ini ditargetkan selesai pertengahan Desember 2025 dengan progres saat ini mencapai 20–40 persen.
“Revitalisasi satuan pendidikan bukan hanya memperbaiki bangunan, tetapi membangun masa depan murid. Dengan sarana yang layak dan guru yang kompeten, kita ingin memastikan murid-murid di seluruh Indonesia mendapat kesempatan belajar terbaik,” ujar Fajar saat kunjungan kerja di Padang dan Tanah Datar, Sabtu (27/9/2025).
Revitalisasi di SMAN 6 Padang dimulai sejak 25 Agustus 2025 dan ditargetkan rampung awal Desember. Pekerjaan meliputi rehabilitasi enam ruang kelas, ruang UKS, laboratorium kimia, serta pembangunan toilet khusus perempuan. Kepala sekolah, Harianti, memastikan kegiatan belajar tetap berlangsung dengan penyesuaian ruang. “Dengan bangunan yang lebih baik, murid bisa belajar nyaman. Selama ini ruang kurang layak membuat proses belajar kurang optimal,” katanya.
Selain berdampak pada peningkatan kualitas belajar, proyek revitalisasi juga menggerakkan perekonomian lokal. Sebanyak 20 pekerja direkrut, sebagian besar dari masyarakat sekitar, termasuk alumni dan orang tua murid. Material bangunan pun dipasok dari toko di sekitar sekolah.
Di SMPN 4 Batusangkar, Tanah Datar, pekerjaan revitalisasi sudah berjalan sejak 11 Agustus 2025 dengan durasi 140 hari. Ruang lingkupnya mencakup rehabilitasi kelas, laboratorium, perpustakaan, serta pembangunan laboratorium TIK, ruang UKS, dan WC tambahan. Guru sarana prasarana, Nanda Angga Putra, menyebut progres pembangunan sudah mencapai 40 persen, sementara rehabilitasi baru 10–15 persen. “Sebelumnya kami hanya punya satu WC untuk murid dan fasilitas UKS belum tersedia. Revitalisasi ini menjawab kebutuhan itu,” jelasnya.
Dalam kunjungan yang sama, Wamen Fajar juga menghadiri kegiatan Senam Anak Indonesia Hebat (SAIH) di Lapangan Cindua Mato, Tanah Datar, yang diikuti 460 murid SD, SMP, dan SMA bersama Bupati Tanah Datar Eka Putra. Salah seorang peserta, Damara Xaiudri, siswa kelas 5 SDN 04 Baringin, mengaku antusias. “Seru sekali ikut senam di lapangan bersama banyak teman, apalagi bersama Pak Wakil Menteri dan Pak Bupati. Ini pengalaman pertama bagi saya,” ucapnya.
Fajar menegaskan bahwa revitalisasi sekolah memberikan manfaat ganda, yakni meningkatkan mutu pendidikan sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi agar lebih banyak sekolah di Sumatra Barat mendapatkan program serupa. “Revitalisasi memberi efek ekonomi nyata karena merekrut tenaga kerja lokal dan menggerakkan usaha masyarakat. Aspirasi agar lebih banyak sekolah di Sumatra Barat menerima program ini tentu akan kami sampaikan kepada Pak Menteri di Jakarta,” tegasnya.
Wamendikdasmen juga memberikan apresiasi kepada Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Sumatra Barat, pengawas, dan pendamping yang memastikan pelaksanaan program berjalan sesuai aturan.




















