Headline.co.id (Bantul) ~ Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 2 Sewon kembali jadi sorotan setelah ditemukan ulat, telur lalat, hingga jangkrik pada menu lauk yang disajikan kepada siswa. Kasus ini terungkap melalui laporan masyarakat berupa tiga video yang diterima Ketua Komisi D DPRD Bantul, Pramu Diananto Indratriatmo, pada Selasa (2/9/2025). Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga (Dikpora) Bantul langsung memanggil pihak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) selaku penyedia menu MBG.
Baca juga: Kapolda DIY Ungkap Progres Kasus Kematian Mahasiswa Amikom, Tim dari Jakarta Ikut Dalami
Menurut Pramu, laporan yang masuk memperlihatkan penampakan serangga dan benda asing lain pada lauk MBG. “Di salah satu lauk MBG ditemukan telur lalat, ulat, hingga jangkrik,” ujarnya. Temuan itu menimbulkan keresahan karena program MBG seharusnya mendukung kesehatan dan asupan gizi siswa, bukan justru menimbulkan kekhawatiran.
Kepala Dikpora Bantul, Nugroho Eko Setyanto, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menjelaskan bahwa kejadian pertama kali terjadi pada 27 Agustus 2025, ketika ulat sayur yang sudah matang ikut termasak dalam lauk. Sehari kemudian, seorang siswa menemukan telur lalat menempel pada daging ikan dori. Pihak sekolah pun melaporkan hal itu ke SPPG sebagai penyedia makanan.
Namun, insiden serupa kembali berulang pada Selasa pagi (2/9/2025). Saat salah satu siswa membelah tahu goreng, ditemukan seekor jangkrik yang ikut termasak di dalamnya. “Kepala SPPG sudah mengakui kejadian ini, meminta maaf, dan berjanji memperbaiki agar tidak terulang lagi,” kata Nugroho.
Baca juga: Truk Tabrak Pohon Kelapa di Temon Kulon Progo, Dua Warga Purworejo Alami Luka
SMPN 2 Sewon diketahui menerima jatah 760 porsi MBG setiap hari. Pihak sekolah tidak melakukan pemeriksaan langsung terhadap makanan karena quality control sepenuhnya berada di tangan SPPG. “Tugas sekolah hanya mendistribusikan ke siswa dan membimbing perilaku terkait program MBG. Untuk kontrol kualitas, itu tanggung jawab SPPG,” tegas Nugroho.
Ia menambahkan bahwa insiden ini menjadi pelajaran penting agar penyedia MBG benar-benar memperkuat standar kebersihan dan pengawasan makanan. “Quality control harus diperketat supaya kejadian seperti ini tidak terulang. Program MBG ini penting, tapi juga harus menjamin keamanan konsumsi anak-anak,” tandasnya.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Jalan Kaliurang Sleman, Pengendara Motor Tewas di Tempat





















