Headline.co.id (Jakarta) ~ Perdebatan mengenai pilihan kamera antara sensor APS-C dan full frame masih menjadi perhatian serius di kalangan fotografer, baik pemula maupun profesional. Pertanyaan utama yang kerap muncul adalah kamera mana yang lebih layak dibeli untuk kebutuhan fotografi, terutama setelah tren harga kamera full frame semakin terjangkau sejak 2020. Faktor harga, teknologi, hingga ekosistem lensa menjadi pertimbangan utama dalam menentukan pilihan.
Baca juga: Apa Itu Kamera Mirrorless? Simak Penjelasan, Kelebihan dan Kekurangannya
Sejumlah fotografer pemula cenderung memilih kamera dengan sensor APS-C karena ukurannya yang lebih ringkas, bobot lensa lebih ringan, dan harga yang relatif ramah di kantong. Namun, perkembangan teknologi membuat kamera full frame yang sebelumnya berharga tinggi kini bisa diperoleh dengan banderol yang tidak jauh berbeda dengan APS-C terbaru.
Selain itu, kamera APS-C generasi baru dikenal lebih cepat karena dilengkapi prosesor modern, meski tetap tertinggal dalam hal inovasi sensor canggih. Saat ini, hanya Fujifilm yang menghadirkan kamera APS-C dengan teknologi stacked sensor. Produsen besar lain seperti Canon, Nikon, dan Sony tampak lebih memprioritaskan pengembangan kamera full frame dengan fitur mutakhir seperti global shutter maupun partial stacked sensor.
Dari sisi ekosistem, tren industri juga menunjukkan arah serupa. Sepanjang 2023 hingga 2024, sekitar 80 persen lensa baru yang dirilis produsen besar ditujukan untuk sistem full frame. Kondisi ini membuat fotografer yang memilih APS-C harus bergantung pada produsen pihak ketiga, misalnya Yongnuo dan Meike, yang menghadirkan lensa terjangkau namun tetap berkualitas.
Baca juga: Cara Mendeteksi Kamera Tersembunyi Menggunakan HP, WIFI Hingga Camera Detector
Kendati APS-C sering dipuji karena faktor crop 1.5x yang dianggap menguntungkan untuk fotografi olahraga dan satwa liar, kenyataannya ukuran lensa telefoto APS-C tidak jauh berbeda dengan lensa full frame. Contohnya, lensa Sigma 50-150mm f/2.8 untuk APS-C memiliki panjang 19,8 cm dengan berat 1,35 kg, hampir sebanding dengan Canon RF 70-200mm f/2.8 untuk full frame yang justru lebih ringkas dengan bobot 1,04 kg.
Pada akhirnya, pilihan kamera kembali pada kebutuhan dan anggaran masing-masing pengguna. Bila budget bukan kendala, sistem full frame menawarkan teknologi lebih maju dan dukungan ekosistem lensa yang lebih luas. Namun, bagi fotografer dengan keterbatasan dana, APS-C tetap menjadi opsi rasional karena kecepatan dan portabilitasnya yang lebih unggul.
Baca juga: Mengenal Apa itu Kamera RED dan Keistimewaan Kamera yang Mengguncang Dunia Sinematografi






















