Headline.co.id (Jakarta) ~ Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menginisiasi proyek percontohan teknologi Carbon Capture Utilization (CCU) berbasis hidrometalurgi di PT Petrokimia Gresik. Langkah ini dilakukan sebagai strategi untuk mendukung target net zero emissions (NZE) tahun 2050, sekaligus memperkuat ketahanan industri nasional. Proyek ini diluncurkan setelah penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kemenperin, UWin Resources Regeneration Inc., dan PT Petrokimia Gresik pada 22 Januari 2025 di Jakarta.
Baca juga: 2.600 Penyandang Disabilitas Berkompetisi di Ajang TIK Nasional 2025
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menjelaskan, teknologi CCU dapat menangkap hingga 65 persen emisi CO₂ dari gas buang industri dan mengubahnya menjadi produk komersial seperti soda ash dan baking soda.
“Teknologi ini bukan hanya mendukung target NZE, tetapi juga memberi nilai tambah ekonomi karena bisa mengurangi impor produk sejenis,” kata Agus pada acara The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Jakarta, Rabu (20/8).
Baca juga: Kolaborasi Adat dan Teknologi di Pertunjukan “JIWA” Raih Rekor Kunjungan di Osaka Expo 2025
Teknologi Ramah Lingkungan Berbasis Inovasi Global
Teknologi CCU yang digunakan dikembangkan oleh UWin Resources Regeneration Inc. di bawah kepemimpinan Prof. Kenny Hsu. Sistem ini telah memperoleh paten di berbagai negara dan pada tahap laboratorium berhasil menunjukkan tingkat pengurangan emisi CO₂ lebih dari 99% berdasarkan pengujian resmi TÜV Rheinland Taiwan.
Kenny Hsu menyebut, implementasi skala industri di Gresik diharapkan menjadi langkah penting dalam penerapan teknologi rendah karbon di Indonesia.
“Pilot project ini berpotensi menangkap hingga 65% CO₂ dan mengubahnya menjadi produk bernilai ekonomi, sekaligus memperkuat ketahanan industri nasional,” ujarnya.
Baca juga: Tragedi Balita di Sukabumi Jadi Alarm Nasional, Menko PMK Instruksikan Aksi Nyata Pencegahan
Dukungan Ekonomi Sirkuler dan Energi Hijau
Selain teknologi CCU, Kemenperin juga tengah mengembangkan pemanfaatan mikro alga sebagai solusi penangkapan karbon. Mikro alga diketahui mampu menghasilkan biomassa, green hydrogen, hingga bahan baku kosmetik, yang memberi peluang hilirisasi bernilai tambah tinggi.
Proyek percontohan CCU di PT Petrokimia Gresik ditargetkan memberi data akurat dalam dua bulan ke depan mengenai serapan CO₂ yang dicapai. Hasil ini diharapkan dapat menjadi model penerapan teknologi ramah lingkungan bagi sektor industri di Indonesia.
Baca juga: Guru Antusias Sambut Program Sekolah Rakyat Prabowo, Dinilai Bisa Putus Rantai Kemiskinan





















