Headline.co.id (Bali) ~ Kementerian Pariwisata (Kemenpar) menggelar famtrip atau perjalanan wisata pengenalan ke Bali Utara dan Bali Barat sebagai bagian dari promosi pariwisata 3B (Bali Barat, Bali Utara, dan Banyuwangi). Famtrip ini diikuti pelaku online travel agent (OTA), penyelenggara perjalanan wisata sekolah, media online nasional, dan konten kreator, digelar pada 30 Juli hingga 4 Agustus 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan awareness dan memasarkan destinasi wisata unggulan di Buleleng dan Jembrana.
Baca juga: Kemenpar dan ILO Latih UMKM Desa Wisata Langkat Terapkan Pariwisata Hijau
Deputi Bidang Pemasaran Kemenpar, Ni Made Ayu Marthini, menyatakan bahwa peserta famtrip menempuh perjalanan darat dari Denpasar untuk menjelajahi berbagai destinasi di Bali Barat dan Bali Utara. Di Buleleng, Bali Utara, peserta mengunjungi Desa Wisata Les, Rumah Intaran, Pantai Lovina, Hatten Wines Vineyard, Sumberkima, dan Pulau Menjangan. Sementara di Jembrana, Bali Barat, destinasi yang disambangi antara lain Teluk Gilimanuk, Ayam Betutu Men Tempeh, Desa Wisata Blimbingsari dan Palasari, Munduk Nangka, Desa Candikusuma, Puri Agung Negara, dan Kurma Asih Sea Turtle Conservation Center.
Famtrip ini menghadirkan beragam pengalaman wisata mulai dari kuliner hingga budaya. Di Desa Wisata Les, peserta menikmati aktivitas tradisional pembuatan garam dan wisata gastronomi di Dapur Bali Mula. Mereka juga mencicipi hidangan lokal di Warung Nasi Ayam Mek Juwel di Ubud, Rumah Intaran, Ayam Betutu Men Tempeh di Gilimanuk, dan Lawar Klungah khas Jembrana.
Baca juga: Mengapa Geopark Toba Caldera Jadi Warisan Dunia UNESCO dan Bagaimana Keunikannya?
Selain wisata kuliner, peserta diajak melihat lumba-lumba di Lovina, mangrove tour di Teluk Gilimanuk, mengunjungi kebun anggur Hatten Wines Vineyard, menengok “Pura Gereja” di Blimbingsari, belajar sejarah Bali di Puri Agung Negara, serta mengikuti Kakao Tour di Candikusuma. Made menegaskan bahwa kombinasi wisata gunung dan laut atau konsep “Nyegara Gunung” di Buleleng dan Jembrana menawarkan pengalaman lengkap bagi wisatawan.
“Melalui famtrip ini, kami menargetkan wisatawan yang sedang berlibur di Bali untuk menambah waktu kunjungan dan pengeluaran mereka dengan menjelajahi Bali Utara dan Barat. Ini juga bagian dari upaya penyebaran wisatawan agar kunjungan tidak terpusat di wilayah selatan,” ujar Made.
Kegiatan famtrip ini diharapkan tidak hanya memperluas paket wisata yang ditawarkan OTA dan penyelenggara tur sekolah, tetapi juga mendorong konten kreator dan media online untuk mempromosikan Bali Utara dan Bali Barat secara lebih luas melalui artikel dan media sosial.
Baca juga: Kemenpar Rilis Kajian Dampak Libur Nasional terhadap Sektor Pariwisata di Indonesia





















