Headline.co.id (Jakarta)— Saat jutaan anak Indonesia memulai hari mereka dengan seragam rapi dan semangat belajar tinggi, ada satu bekal penting yang kini menjadi perhatian utama negara: kesehatan. Menyadari bahwa tubuh dan jiwa yang sehat adalah fondasi utama bagi keberhasilan pendidikan, pemerintah resmi meluncurkan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) Sekolah yang akan digelar serentak mulai 4 Agustus 2025.
Program ini menjadi bagian integral dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto, dengan tujuan menyentuh langsung kehidupan anak-anak di sekolah dan menyiapkan generasi unggul menuju 2045.
“Ini adalah program paling fundamental dalam pembangunan SDM unggul. Tanpa kesehatan fisik, mental, dan moral, kompetensi tidak akan berkembang secara maksimal,” tegas Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, dalam peluncuran program di Jakarta, Kamis (31/7).
Lebih dari Sekadar Pemeriksaan
Berbeda dari pemeriksaan kesehatan rutin pada umumnya, PKG Sekolah dirancang sebagai gerakan menyeluruh. Pemerintah tak hanya memeriksa kondisi fisik, tapi juga memberikan edukasi tentang kesehatan mental, pola makan sehat, sanitasi lingkungan sekolah, hingga membudayakan hidup bersih dan aktif sejak dini.
Prosesnya pun dibuat ramah anak. Pemerintah melibatkan guru, orang tua, dan tenaga medis untuk memastikan pengalaman ini menyenangkan dan edukatif. “Anak-anak jangan sampai takut saat diperiksa. Guru dan orang tua perlu menyampaikan PKG dengan bahasa yang ramah,” pesan Pratikno.
Ia juga menekankan pentingnya literasi digital yang sehat. Menurutnya, kesehatan mental anak saat ini tak bisa dilepaskan dari penggunaan teknologi, yang meski memberi banyak manfaat, juga bisa menimbulkan tekanan psikologis jika tidak digunakan secara bijak.
Menjangkau 53,8 Juta Siswa
Skala PKG Sekolah tergolong ambisius. Pemerintah menargetkan 53,8 juta siswa dari 282 ribu satuan pendidikan—mulai dari SD, SMP, SMA, madrasah, hingga sekolah di bawah naungan Kementerian Sosial—akan menjalani pemeriksaan.
Data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa dalam enam bulan terakhir, program ini sudah menjangkau 16,4 juta anak. Beberapa masalah kesehatan yang umum ditemukan antara lain gangguan penglihatan, masalah gigi, anemia, hipertensi, serta persoalan kesehatan mental seperti stres dan kecemasan—terutama akibat paparan gawai yang berlebihan.
“Pemeriksaan hanyalah pintu masuk. Yang lebih penting adalah menjaga kesehatan anak-anak kita secara berkelanjutan,” tutur Pratikno.
Investasi Kesehatan, Investasi Masa Depan
Bagi pemerintah, PKG Sekolah adalah lebih dari sekadar agenda layanan. Ini adalah strategi jangka panjang untuk membangun fondasi Generasi Emas 2045—anak-anak Indonesia yang tidak hanya cerdas, tapi juga sehat jasmani, kuat mental, dan tangguh moral.
Pemerintah pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk turut serta menyukseskan program ini. “Menjaga anak-anak tetap sehat bukan hanya tanggung jawab keluarga, tetapi tanggung jawab kolektif sebagai bangsa yang tengah menyiapkan masa depan,” pungkas Menko PMK.
Dengan PKG Sekolah, Indonesia tidak sekadar menyiapkan murid untuk belajar, tapi menyiapkan manusia untuk tumbuh—sehat, kuat, dan siap menghadapi tantangan zaman.





















