Headline.co.id (Sleman)— Perkembangan teknologi digital telah menciptakan tantangan baru dalam pola pengasuhan anak. Dalam forum penguatan kapasitas Forum Anak Kapanewon Depok yang digelar di Sasana Anglocita Tama, Kantor Kapanewon Depok, Rabu (25/6), Komisioner Perlindungan Anak dan Perempuan Daerah (KPAD) Kabupaten Sleman, Dimas Ariyanto, menekankan pentingnya literasi digital bagi para orang tua.
Dimas menilai, anak-anak masa kini tumbuh sebagai generasi digital native yang begitu lekat dengan teknologi, sementara banyak orang tua masih tertinggal dalam pemahaman digital. “Anak-anak kita saat ini adalah generasi digital native, tetapi orang tuanya masih banyak yang gagap teknologi. Ini menciptakan kesenjangan pengasuhan yang perlu dijembatani dengan pendekatan yang adaptif dan berbasis nilai,” ujarnya.
Menurutnya, perubahan lanskap kehidupan anak akibat era digital meliputi berbagai aspek, mulai dari cara belajar, berinteraksi, hingga bermain. Namun, kemudahan tersebut juga membawa potensi risiko besar, seperti paparan konten negatif, kecanduan gawai, hingga kekerasan berbasis daring (cyberbullying).
Dimas juga mengkritik kecenderungan sebagian orang tua yang menyerahkan gawai kepada anak sebagai “pengganti kehadiran” tanpa pengawasan yang memadai. Ia menegaskan bahwa pengasuhan digital tak hanya sebatas membatasi durasi penggunaan perangkat, tetapi juga membentuk pola pikir, nilai, dan perilaku anak dalam menghadapi dunia digital yang kompleks.
“Perlu ada kolaborasi antara keluarga, sekolah, dan komunitas agar anak-anak tumbuh dalam ekosistem digital yang sehat dan aman. Orang tua tidak cukup hanya melarang, tapi juga harus belajar memahami dunia anak-anak mereka saat ini,” kata Dimas.
Ia pun mengingatkan bahwa arus digital tak mungkin dibendung, namun masyarakat dapat mempersiapkan generasi muda agar mampu bersikap bijak, tangguh, dan berkarakter dalam mengarunginya. “Kita tidak bisa membendung arus digital, tetapi kita bisa mempersiapkan anak-anak kita menjadi pribadi yang bijak, tangguh, dan berkarakter di tengah arus tersebut,” pungkasnya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari langkah strategis KPAD Sleman dalam meningkatkan kesadaran dan keterlibatan masyarakat dalam isu-isu perlindungan anak di tengah tantangan zaman yang terus berkembang.





















