Headline.co.id (Nagan Raya)— Semangat Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Nagan Raya, Cut Inda TR Keumangan, dalam mewujudkan pemerataan layanan pendidikan usia dini benar-benar teruji. Selasa (24/6), ia melakukan kunjungan kerja ke Desa Alue Buloh, Kecamatan Seunagan, dengan menembus medan yang sulit dan menyeberangi sungai menggunakan rakit, lantaran jembatan penghubung rusak akibat banjir.
Kehadiran Cut Inda di desa pelosok itu menjadi simbol komitmen nyata pemerintah daerah dalam memastikan tidak ada anak usia dini yang tertinggal dari akses pendidikan, sekalipun berada di wilayah yang sulit dijangkau.
“Kolaborasi lintas sektor sangat penting dalam menciptakan layanan PAUD yang berkualitas, terutama di wilayah terpencil seperti Alue Buloh. Kami mengapresiasi kepedulian PT BEL terhadap pendidikan anak usia dini di sini,” ujar Cut Inda saat berdialog dengan masyarakat setempat.
Kunjungan ini sekaligus menjadi bagian dari sosialisasi dan pemantauan pelaksanaan program nasional Satu Desa Satu PAUD, yang menjadi ujung tombak dalam mendukung kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun. Strategi ini menitikberatkan pada pentingnya pendidikan dasar yang dimulai sejak dini, sebagai fondasi tumbuh kembang anak secara optimal.
Namun, tantangan di lapangan masih besar. Kepala Bidang Pembinaan PAUD dan Pendidikan Nonformal Dinas Pendidikan Kabupaten Nagan Raya, Yulia, mengungkapkan bahwa dari total 222 desa di Nagan Raya, masih ada 66 desa yang belum memiliki satuan PAUD.
“Kami mengimbau para kepala desa untuk segera berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan agar proses pendirian PAUD bisa segera terlaksana,” tegas Yulia.
Langkah nyata Bunda PAUD dan dorongan Dinas Pendidikan menjadi pesan kuat bahwa pendidikan anak usia dini bukan sekadar wacana, tetapi perjuangan kolektif yang harus ditempuh hingga ke batas-batas pelosok negeri.





















