Headline.co.id (Blitar)— Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Blitar dengan agenda utama meninjau langsung peternakan ayam petelur modern milik PT Sumber Kelapa Bekcy Farm, Rabu (18/6). Kunjungan ini menjadi wujud nyata dukungan pemerintah terhadap ketahanan pangan nasional sekaligus penguatan peran Blitar sebagai pusat produksi telur konsumsi Indonesia.
Dalam peninjauan yang berlangsung menyeluruh, Wapres Gibran melihat langsung proses operasional peternakan mulai dari pemeliharaan ayam, sistem pengepulan telur, hingga penerapan protokol biosekuriti yang ketat. Setiap tamu diwajibkan menggunakan jas antiseptik dan sepatu khusus sebelum memasuki area kandang — sebuah standar tinggi yang menegaskan keseriusan dalam menjaga kualitas dan kebersihan produksi.
“Peternakan rakyat dan swasta harus semakin tangguh dengan adopsi teknologi, manajemen produksi yang baik, serta kolaborasi dengan lembaga riset dan pendidikan vokasi,” ujar Wapres Gibran saat berdialog dengan pengelola peternakan.
Blitar memang bukan pemain baru dalam industri peternakan unggas. Dengan populasi ayam petelur yang mencapai 20 juta ekor, daerah ini menyumbang 70 persen kebutuhan telur konsumsi di Jawa Timur dan 30 persen di tingkat nasional. PT Sumber Kelapa Bekcy Farm sendiri berdiri di atas lahan seluas satu hektare sejak 2019 dan mulai berproduksi tahun 2020. Peternakan ini memiliki tiga kandang berukuran masing-masing 10 x 100 meter, menampung sekitar 50.000 ayam petelur per kandang. Produksinya pun impresif — rata-rata 2,5 ton telur per hari, dengan distribusi utama ke wilayah DKI Jakarta.
Kegiatan pengepulan telur dilakukan setiap hari mulai pukul 10.00 hingga 16.00 WIB, mencerminkan sistem kerja yang terjadwal dan efisien. Modernisasi seperti ini, menurut Wapres, harus menjadi role model bagi peternakan rakyat lainnya di Indonesia, terlebih di era digital saat ini.
“Blitar bisa menjadi lokomotif inovasi peternakan berbasis desa. Ini bukan hanya soal produksi, tetapi juga soal keberlanjutan dan daya saing,” tambahnya.
Kunjungan ini juga mempertegas komitmen pemerintah dalam mendorong transformasi sektor pangan, di mana modernisasi dan digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Dengan dukungan kebijakan yang tepat, Wapres optimistis sektor peternakan rakyat Indonesia bisa naik kelas dan berkontribusi lebih besar terhadap ketahanan pangan dan ekonomi nasional.




















