Teks Bacaan Takbir Idul Fitri Panjang dan Pendek Lengkap Lafadz Arab, Latin, dan Artinya Lengkap ~ Headline.co.id (Jakarta). Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah, suasana kegembiraan dan keikhlasan semakin terasa di seluruh pelosok tanah air. Di sejumlah wilayah, gema takbir telah berkumandang, menjadi simbol kemenangan setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa. Tradisi ini, yang menjadi bagian integral dari perayaan Lebaran, tidak hanya mencerminkan rasa syukur kepada Allah SWT, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antar umat Islam.
Baca juga: Apakah Musafir Boleh Tidak Puasa? Inilah Ketentuan dan Panduan Lengkap Sesuai Syariat Islam
Di setiap penjuru wilayah dunia pengumandangan takbir terdengar di masjid-masjid dan lingkungan perumahan pun telah mengisi udara dengan lafadz-lafadz suci. Terdapat dua versi bacaan takbir yang umum dilafadzkan oleh jamaah, yaitu versi panjang dan versi pendek. Dilansir Headline Media dari NU Online pada Kamis (27/3), kedua versi ini memiliki makna yang mendalam dan masing-masing memiliki keistimewaan tersendiri dalam menyambut hari kemenangan.
Lafadz Takbir Versi Panjang
Versi panjang takbir Idul Fitri sering dilantunkan secara berjamaah di masjid dan lapangan. Berikut lafadz lengkapnya:
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ، اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ،
Transliterasinya: “Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar, Allāhu akbar wa lillāhil hamd. Allāhu akbar kabīran wal hamdu lillāhi kathīran wa subḥānallāhi bukratan wa aṣīlā, lā ilāha illallāhu waḥdahū ṣadaqa wa’dahū wa naṣara ‘abdahū wa a’azza jundahū wa hazama al-aḥzāb waḥdahū, lā ilāha illallāhu wa lā na’budu illā iyyāhū, mukhliṣīna lahud-dīn, walaw karihala kāfirūn, lā ilāha illallāhu rabbul ‘ālamīn, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar, Allāhu akbar wa lillāhil hamd.”
Baca juga: Keutamaan Membaca Doa Ramadhan Hari ke-29: Sebagai Pembersihan Jiwa Menuju Lebaran
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah segala puji. Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya, Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang. Tiada tuhan selain Allah Yang Esa, benar janji-Nya, menolong hamba-Nya, memuliakan tentara-Nya, dan menghancurkan musuh-musuh-Nya dengan sendiri-Nya. Tiada tuhan selain Allah dan tidak kami sembah kecuali Dia, dengan memurnikan agama untuk-Nya, meskipun orang-orang kafir membencinya. Tiada tuhan selain Allah, Allah Maha Besar dan bagi Allah segala puji.”
Lafadz Takbir Versi Pendek
Versi pendek takbir juga banyak dipilih karena mudah dihafal dan cepat dilantunkan. Berikut lafadznya:
اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ، لاَ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اَللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ.
Transliterasinya: “Allāhu akbar, Allāhu akbar, Allāhu akbar, lā ilāha illallāhu wallāhu akbar, Allāhu akbar wa lillāhil hamd.”
Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, tiada tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar dan bagi Allah segala puji.”
Baca juga: Zakat Fitrah: Panduan Lengkap Niat dan Tata Cara untuk Diri Sendiri, Keluarga, dan Orang Lain
Makna dan Keutamaan Takbir
Takbir merupakan salah satu sunnah muakkadah yang sangat dianjurkan dalam menyambut Hari Raya Idul Fitri. Pengumandangan takbir tidak hanya sebagai bentuk pengagungan kepada Allah SWT, tetapi juga sebagai simbol kemenangan melawan hawa nafsu selama sebulan penuh berpuasa. Para ulama menekankan bahwa gema takbir di masjid, rumah, dan jalanan menciptakan suasana spiritual yang mendalam, sekaligus mempererat ikatan persaudaraan antar umat Islam.
Dalam hadis dan kitab-kitab fikih, takbir Idul Fitri diibaratkan sebagai penutup kekurangan ibadah puasa, sebagaimana sujud sahwi dalam salat yang menyempurnakan kekurangan yang ada. Dengan melantunkan takbir, umat Islam mengungkapkan rasa syukur dan kerendahan hati atas limpahan rahmat Allah, sekaligus mengajak diri untuk senantiasa meningkatkan keimanan.
Baca juga: Perbedaan Metode Penentuan Lebaran Idul Fitri: Muhammadiyah vs NU
Imbauan untuk Masyarakat
Menjelang perayaan Idul Fitri 1446 Hijriah, berbagai ulama dan organisasi keagamaan mengimbau agar masyarakat memperbanyak pengumandangan takbir. Takbir ini dapat dilakukan secara individu maupun berjamaah, dengan irama yang sesuai dan dengan tetap menjaga ketertiban. Di beberapa daerah, takbir sudah menjadi bagian dari tradisi yang telah berlangsung sejak lama, di mana gema takbir berkumandang mengiringi proses ibadah salat Ied.
Masyarakat diimbau untuk tidak hanya melantunkan takbir secara mekanis, tetapi juga menghayati maknanya dengan penuh keikhlasan. Pemahaman yang mendalam mengenai lafadz takbir, baik versi panjang maupun versi pendek, diharapkan dapat menumbuhkan semangat dan kepedulian spiritual yang mendalam. Hal ini penting untuk menjaga agar perayaan Lebaran tidak hanya sekedar rutinitas, tetapi juga menjadi momentum untuk refleksi diri, pembersihan jiwa, dan peningkatan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Gema takbir Idul Fitri yang berkumandang dari masjid-masjid dan lingkungan perumahan di seluruh Indonesia merupakan manifestasi nyata dari keimanan dan rasa syukur umat Islam. Dengan memahami lafadz dan makna takbir secara menyeluruh, masyarakat diharapkan dapat merayakan hari kemenangan dengan penuh kesyahduan dan kebersamaan. Di samping itu, tradisi takbir juga berfungsi sebagai sarana untuk menyempurnakan ibadah puasa, menjadikan setiap langkah dalam perjalanan spiritual di bulan Ramadan semakin berarti.
Semoga dengan penghayatan yang mendalam terhadap takbir Idul Fitri, umat Islam dapat menyambut Lebaran 1446 Hijriah dengan hati yang bersih, penuh keikhlasan, dan semangat untuk terus meningkatkan kualitas ibadah. Selamat menyambut Hari Raya Idul Fitri, semoga kemenangan dan rahmat Allah senantiasa tercurah kepada kita semua.
Baca juga: Doa Ramadhan Hari ke-27: Keutamaan dan Makna Mendalam untuk Mendapatkan Keistimewaan Lailatul Qadar





















