Headline.co.id (Ambon) ~ Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan luas wilayah dan ragam budaya yang luar biasa, menjadi rumah bagi lebih dari seribu kelompok etnis yang memiliki warisan unik. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010, terdapat sekitar 1.340 suku bangsa di Indonesia. Suku Jawa adalah yang terbesar, disusul oleh suku Sunda dan Batak. Namun, di tengah keberagaman ini, Suku Ambon di Kepulauan Maluku menonjol dengan sejarah, kepercayaan, dan tradisi yang kaya.
Sejarah Panjang Suku Ambon di Maluku
dilansir Headline.co.id dari materiips.com, Suku Ambon, yang mendiami Pulau Ambon, Saparua, dan Hitu di Provinsi Maluku, memiliki sejarah panjang yang dipengaruhi oleh kedatangan bangsa asing. Secara historis, mereka berasal dari Pulau Seram, lalu menyebar ke wilayah-wilayah di sekitar Maluku Tengah. Nama “Ambon” diyakini berasal dari kata “ombong” yang berarti embun, mengacu pada puncak Pulau Ambon yang kerap diselimuti kabut embun.
Pengaruh dari masa kolonial sangat kuat di kalangan masyarakat Ambon. Ketika Portugis datang, pengaruh mereka mulai meluas hingga istilah “Ambon” sering kali diidentikkan dengan keseluruhan wilayah Maluku.
Baca juga: Polisi Bantul Sita Puluhan Botol Miras Ilegal di Kasihan, Begini Kronologinya
Agama memainkan peran penting dalam identitas Suku Ambon, dengan mayoritas penduduk beragama Kristen dan Islam. Kristen datang dalam dua gelombang: Katolik yang dibawa oleh Portugis dan Protestantisme yang diperkenalkan oleh Belanda di era VOC.
Baileo: Rumah Adat dan Simbol Budaya Ambon
Baileo adalah rumah adat Suku Ambon yang masih berdiri sebagai saksi sejarah dan identitas budaya suku ini. Rumah adat ini tidak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga pusat kehidupan sosial, budaya, dan spiritual, khususnya melalui upacara adat Seniri Negeri. Bangunan Baileo yang berdiri megah dengan atap rumbia dan dinding dari gabagaba (batang rumbia) dipilih sebagai simbol arsitektur tradisional Maluku. Desain ini melambangkan kekayaan budaya Shiwalima, yang menjadi dasar kehidupan masyarakat Ambon.
Baca juga: Insiden Klitih di Depan Pasar Kolombo: 2 Orang Terluka Polisi Lakukan Penyelidikan
Bahasa dan Kepercayaan Tradisional yang Terus Lestari
Bahasa Ambon, atau Melayu Ambon, merupakan salah satu dialek Melayu yang berkembang melalui pengaruh perdagangan dan kolonialisme. Bahasa ini kini digunakan luas, tidak hanya oleh masyarakat Ambon tetapi juga di seluruh Maluku, sebagai salah satu bahasa komunikasi sehari-hari yang berdampingan dengan bahasa Indonesia.
Selain agama utama, masyarakat Ambon masih memegang teguh kepercayaan adat yang diwariskan dari leluhur. Ritual cuci negeri atau “nae baileu” menjadi salah satu praktik budaya yang wajib dilakukan. Ritual ini bertujuan untuk membersihkan desa, rumah, dan Baileo, diikuti dengan makan bersama sebagai tanda keharmonisan dengan alam dan leluhur. Kepercayaan yang diwariskan ini mencerminkan keyakinan mereka bahwa kelalaian dalam menjalankan ritual dapat mengundang bencana atau panen yang buruk.
Baca juga: Kecelakaan Anak di Bawah Umur di Jalan Imogiri Barat, Polres Bantul Bantah Dugaan Serangan Klitih
Merawat Warisan Budaya di Era Modern
Meskipun berada di era modernisasi, masyarakat Ambon tetap setia menjaga warisan budaya mereka. Tradisi, bahasa, dan kepercayaan leluhur tetap menjadi identitas yang dipertahankan. Komitmen ini tak hanya memperkaya kebudayaan Indonesia, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi masyarakat Ambon di tengah pesatnya arus globalisasi.
Indonesia sebagai negara multikultural menjadi cermin betapa pentingnya melestarikan keberagaman ini. Suku Ambon adalah salah satu bukti nyata bahwa budaya lokal dapat tetap lestari, bahkan di tengah derasnya arus modernisasi yang terus berubah.
Terimakasih telah membaca Keberagaman Indonesia: Suku Ambon, Warisan Budaya yang Bertahan di Tengah Modernitas semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga ikuti berita terbaru kami di Chanel WA Headline.
Baca juga: Polres Bantul Tindak Tegas Penggunaan Knalpot Brong Selama Kampanye Pilkada 2024



















