Paus Fransiskus: Kesederhanaan Berawal dari Nasihat Ayah di Usia Remaja
Headline.co.id, Jakarta – Selama kunjungannya di Indonesia, Paus Fransiskus menarik perhatian dunia dengan gaya hidupnya yang sederhana. Dari menggunakan pesawat komersial hingga menolak tidur di hotel mewah, tindakan-tindakan itu merefleksikan pesan kesederhanaan yang dianutnya.
Dalam otobiografi “Pope Francis: The Authorised Biography” (2010), Paus Fransiskus menceritakan bahwa kesederhanaan dalam hidupnya berakar dari nasihat sang ayah yang mendorongnya bekerja di usia 13 tahun, pada tahun 1949.
Meski tumbuh dalam keluarga yang berkecukupan, sang ayah, seorang akuntan dengan gaji di atas rata-rata, menyadari bahwa zona nyaman dapat membuat anaknya, Jorge Mario Bergoglio (nama asli Paus Fransiskus), memiliki pandangan sempit tentang dunia.
Sebagai langkah untuk membentuk karakternya, sang ayah meminta Bergoglio bekerja sambil sekolah, dimulai dari pabrik kaus kaki, kemudian menjadi office boy, dan staf administrasi.
“Sekarang kamu sekolah menengah, kamu harus mulai kerja. Saya bakal mencarikannya saat liburan,” kata sang ayah, sebagaimana diceritakan ulang oleh Bergoglio.
Kendati lelah, Bergoglio menuruti perintah ayahnya tanpa keluh kesah. Pengalaman bekerja ini membuka matanya pada keberagaman manusia, baik secara ekonomi maupun sosial.
“Bekerja dapat membuat saya melihat baik dan buruknya manusia,” kata Paus Fransiskus.
Dari situ, Bergoglio bertekad untuk hidup sederhana, menyadari bahwa harta benda hanyalah titipan Tuhan yang dapat diambil sewaktu-waktu.
“Saya sangat berterima kasih kepada Ayah karena telah membuat saya bekerja,” ujar Bapa Suci Umat Katolik itu.
Tindakan Paus Fransiskus menjadi pengingat akan pentingnya kesederhanaan dan nilai kerja keras dalam membentuk karakter yang bermakna.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/entrepreneur/20240904180004-25-569163/pelajaran-hidup-sederhana-paus-fransiskus-awalnya-karena-dengar-ayah.



















