Tragedi Penembakan Sekolah di Georgia, 4 Korban Jiwa
Winder, Georgia – Sebuah tragedi penembakan massal terjadi di Apalachee High School, Winder, Georgia pada Rabu (4/9/2024) waktu setempat. Insiden mengerikan ini merenggut nyawa empat orang, termasuk dua siswa dan dua guru.
Menurut penyelidikan awal, penembakan dilakukan oleh seorang siswa laki-laki berusia 14 tahun bernama Colt Gray. Tersangka dibekuk tanpa perlawanan oleh petugas keamanan sekolah saat memasuki kampus.
Selain empat korban jiwa, sembilan orang lainnya juga dilarikan ke rumah sakit. Direktur Biro Investigasi Georgia, Chris Hosey, mengungkapkan bahwa Gray akan didakwa sebagai orang dewasa dengan empat tuduhan pembunuhan.
“Saya menyampaikan belasungkawa terdalam saya kepada orang tua dan semua yang terdampak insiden ini,” ujar Hosey.
Namun, Hosey enggan membeberkan jenis senjata api yang digunakan atau bagaimana tersangka mendapatkannya.
Sheriff Barrow County, Jud Smith, tampak emosional saat berbicara kepada media. Ia menyatakan keprihatinannya yang mendalam karena ia lahir dan besar di Winder dan merasa hancur atas tragedi ini.
“Saya bangga dengan sistem sekolah ini,” kata Smith. “Namun, hati saya sangat hancur untuk para korban dan komunitas kita. Tetapi, saya ingin menegaskan bahwa cinta akan menang dalam menghadapi peristiwa ini.”
Presiden AS Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris mengutuk keras insiden kekerasan tersebut. Biden menyerukan Kongres untuk segera mengesahkan undang-undang senjata yang lebih ketat. Sementara itu, Harris menyebut tragedi ini sebagai “momen tak terbayangkan”.
Penembakan ini merupakan penembakan massal ke-385 di AS tahun ini, menurut Arsip Kekerasan Senjata. Sebelumnya, beberapa sekolah menengah di wilayah tersebut menerima ancaman penembakan.
Para siswa di Apalachee High School mengungkapkan kengerian mereka saat mendengar suara tembakan dan jeritan. Mereka dievakuasi ke lapangan sepak bola sebelum akhirnya dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.
FBI dan ATF telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk memberikan dukungan kepada penegak hukum setempat. Tragedi ini menambah daftar panjang kekerasan senjata di AS, dengan lebih dari 11.500 orang tewas akibat tembakan tahun ini.
Kelompok advokasi pengendalian senjata Brady menyerukan tindakan tegas untuk mengakhiri epidemi kekerasan senjata. “Tidak ada alasan untuk hal ini,” kata presiden Brady, Kris Brown. “Anak-anak kita tidak seharusnya bersembunyi dari penembak di sekolah.”
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240905045550-4-569215/penembakan-massal-guncang-sekolah-as-pelaku-remaja-4-orang-tewas.



















