Asal Mula Nama-Nama Hari dalam Kalender
Headline.co.id, Jakarta – Dalam sistem penanggalan, masyarakat dunia mengenal berbagai interval waktu, termasuk tahun, bulan, minggu, dan hari. Sepanjang satu tahun, terjadi perputaran hari sebanyak 365 kali, yang dibagi menjadi tujuh hari dalam seminggu.
Setiap hari memiliki nama yang berbeda, yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu. Nama-nama ini telah tertanam di benak kita sejak kecil melalui lagu-lagu penghafalan yang diajarkan secara turun-temurun.
Namun, tahukah Anda asal mula munculnya nama-nama hari tersebut?
Sejarah nama hari berawal dari peradaban Babilonia pada abad keenam SM. Bangsa Babilonia meyakini bahwa Tuhan menciptakan Bumi dalam waktu enam hari dan istirahat pada hari ketujuh. Namun, saat itu mereka belum memberikan nama khusus untuk masing-masing hari.
Pada masa Kekaisaran Romawi Kuno, di bawah kepemimpinan Julius Caesar, hari-hari diberi nama yang masih digunakan hingga saat ini. Penamaan tersebut didasarkan pada tata surya yang diyakini memiliki pengaruh kuat pada kehidupan di Bumi. Dewa-dewa yang melambangkan benda-benda langit dijadikan sumber inspirasi untuk nama hari.
Berikut adalah asal mula nama masing-masing hari:
* Senin (Monday): Bulan (Moon)
* Selasa (Tuesday): Mars, yang dikaitkan dengan Tiw, dewa perang dalam mitologi Nordik
* Rabu (Wednesday): Merkurius, yang dikaitkan dengan dewa Woden
* Kamis (Thursday): Jupiter, yang dikaitkan dengan dewa Thor
* Jumat (Friday): Venus, yang dikaitkan dengan dewi Freya
* Sabtu (Saturday): Saturnus (Saturn)
* Minggu (Sunday): Matahari (Sun)
Penamaan ini kemudian diadopsi oleh seluruh dunia sebagai standar dalam sistem kalender Masehi. Setiap negara memiliki terjemahannya sendiri untuk nama-nama hari tersebut, sesuai dengan bahasa masing-masing. Di Indonesia, kita menggunakan nama Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Minggu dalam bahasa Indonesia.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4305911/asal-muasal-nama-nama-hari-di-dunia.






















