Pertumbuhan Pendapatan Premi Asuransi Jiwa Capai 2,6 Persen
Jakarta – Headline.co.id – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan pertumbuhan total pendapatan premi industri asuransi jiwa nasional sebesar 2,6 persen year-on-year (yoy) pada semester I 2024, mencapai Rp88,49 triliun.
“Pertumbuhan ini menjadi sinyal positif bagi industri asuransi jiwa dan memperkuat strategi bisnis kami di sisa tahun ini,” ujar Ketua Dewan Pengurus AAJI Budi Tampubolon di Jakarta, Rabu (1/2/2024).
Berdasarkan jenis produk, pendapatan premi dari asuransi jiwa tradisional tercatat sebesar Rp51,81 triliun, naik 18,6 persen yoy. Sementara itu, pendapatan premi dari produk asuransi jiwa unit link (PAYDI) turun 13,8 persen yoy menjadi Rp36,68 triliun.
“Sedangkan dari sisi cara pembayaran, industri asuransi jiwa memperoleh Rp59,9 triliun dari premi reguler dan Rp35,51 triliun dari premi tunggal,” terang Budi.
Pendapatan premi reguler naik 5,2 persen yoy, menunjukkan keberlanjutan bisnis asuransi jiwa dan pemahaman masyarakat akan pentingnya proteksi jangka panjang.
Unit usaha konvensional dan syariah sama-sama mengalami peningkatan pendapatan premi, yakni masing-masing 1,9 persen yoy dan 7,6 persen yoy. Pendapatan premi asuransi jiwa konvensional mencapai Rp77,41 triliun, sedangkan asuransi jiwa syariah sebesar Rp11,08 triliun.
“Performa yang baik pada setiap kanal distribusi mendongkrak pertumbuhan pendapatan premi,” kata Budi.
Kanal distribusi bancassurance menjadi penyumbang tertinggi dengan pendapatan premi Rp36,92 triliun, naik 1,3 persen yoy. Kanal keagenan dan alternatif tumbuh masing-masing 3,4 persen yoy dan 3,8 persen yoy, dengan pendapatan sebesar Rp27,94 triliun dan Rp23,64 triliun.
Kendati pendapatan premi tumbuh, total aset industri asuransi jiwa hanya naik 0,3 persen yoy menjadi Rp616,91 triliun. Hasil investasi turun 26,4 persen yoy menjadi Rp12,32 triliun, berdampak pada penurunan total pendapatan sebesar 1,9 persen yoy menjadi Rp105,25 triliun.
“Penurunan ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang menekan pasar modal, tercermin dari penurunan IHSG sejak awal tahun,” pungkas Budi.
sumber: https://www.antaranews.com/berita/4293479/aaji-sebut-premi-industri-asuransi-jiwa-capai-rp8849-triliun.






















