Headline.co.id, Jakarta – PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) masih berunding soal perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) perusahaan itu pasca tahun 2041.
“Negosiasi masih berlangsung. Kami harap bisa segera selesai,” kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas di Gedung Kementerian ESDM, Kamis (22/8/2024).
Ia menambahkan, pembahasan perpanjangan IUPK juga mencakup rencana pembangunan smelter baru di Fak-Fak, Papua.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menilai PTFI terlalu lamban dalam memenuhi persyaratan negosiasi.
“Perpanjangan IUPK Freeport hampir rampung, tapi Freeport lambat mempersiapkan syarat-syaratnya,” ujar Bahlil di Gedung Kementerian ESDM, Senin (19/8/2024).
Dua syarat utama Freeport untuk mendapat perpanjangan IUPK adalah membangun smelter baru di Fak-Fak dan menambah saham Indonesia di PTFI sebesar 10 persen.
Bahlil pun menyesalkan pembangunan Smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur, karena bahan bakunya berasal dari Papua.
“Harusnya jangan bahan bakunya di Papua, smelternya di Gresik. Kita dorong Freeport membangun smelter baru di Papua,” tegasnya.
Di sisi lain, Bahlil baru saja dilantik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri ESDM, menggantikan Arifin Tasrif.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240822181353-4-565636/freeport-buka-suara-soal-perpanjangan-iupk-ini-faktanya.




















