Headline.co.id Jakarta – BI Berencana Beri Insentif untuk Perbankan Pendorong Lapangan Kerja
Bank Indonesia (BI) menyatakan sedang mempertimbangkan pemberian kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) kepada perbankan yang menyalurkan kredit ke sektor padat karya.
Dalam konferensi pers hasil rapat dewan gubernur BI yang digelar pada 20-21 Agustus 2024, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan rencana tersebut. “Sebagai bagian dari komitmen kami mendorong sektor padat karya, kami akan mengkaji insentif likuiditas bagi sektor penciptaan lapangan kerja,” ujarnya.
Warjiyo menekankan bahwa keputusan resmi akan diambil setelah peninjauan rutin yang dilakukan setiap enam bulan. “Kami akan memberikan insentif likuiditas bagi bank yang menyalurkan [kredit ke sektor padat karya], namun akan kami tinjau pada waktunya.”
Insentif KLM merupakan bagian dari kebijakan makroprudensial BI untuk memacu pertumbuhan ekonomi Indonesia. “Dengan mendorong bank menyalurkan kredit yang mendorong ekonomi, kami melakukan peninjauan setiap enam bulan,” jelas Warjiyo.
Sebelumnya, BI mendorong sektor-sektor ekonomi hilirisasi, termasuk perkebunan, pertanian, peternaan, perumahan, pariwisata, UMKM, dan mikro.
Adapun nilai insentif KLM yang telah disalurkan ke perbankan mencapai Rp 255 triliun. Sebagian besar, yakni Rp 117 triliun, dinikmati oleh bank pelat merah. Bank swasta menerima Rp 109 triliun, bank pembangunan daerah (BPD) Rp 24 triliun, dan bank asing Rp 3,69 triliun.
sumber: https://www.cnbcindonesia.com/news/20240821184057-4-565279/bi-akan-kasih-insentif-bank-yang-gencar-salurkan-kredit-ke-sektor-ini.




















