Lebih dari Pemimpin, ini 3 Tanggung Jawab Suami dalam Rumah Tangga Menurut Ajaran Islam ~ Headline.co.id (Islam). Dalam narasi kehidupan rumah tangga, seringkali sosok suami diposisikan sebagai tulang punggung yang hanya bertanggung jawab atas nafkah semata. Namun, perspektif ini semakin menuai kritik karena mengabaikan peran penting suami dalam mendidik dan membimbing keluarga.
Baca juga: Sholawat Syifa: Doa Penyembuh bagi Orang Sakit Menurut Ajaran Islam
Contents
Pandangan yang menganggap tugas nafkah sebagai satu-satunya peran suami dalam keluarga mulai dipertanyakan. Kisah-kisah tentang ketidakseimbangan hubungan antara suami, anak, dan istri mulai marak, dipicu oleh pemahaman yang sempit tentang peran suami dalam rumah tangga.
Kewajiban Lebih dari Nafkah
Relasi suami dan istri seharusnya dibangun atas dasar keseimbangan. Seiring dengan itu, Islam menetapkan beberapa kewajiban bagi seorang suami, tidak hanya sebatas memberi nafkah, namun juga meliputi:
1. Memberi Nafkah
وَالْوٰلِدٰتُ يُرْضِعْنَ اَوْلَادَهُنَّ حَوْلَيْنِ كَامِلَيْنِ لِمَنْ اَرَادَ اَنْ يُّتِمَّ الرَّضَاعَةَ ۗ وَعَلَى الْمَوْلُوْدِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِۗ
Artinya, “Ibu-ibu hendak menyusui anaknya dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Kewajiban ayah adalah menanggung makan dan pakaian mereka dengan cara yang patut”.
Baca juga: Sholawat Tibbil Qulub Lengkap Dan Artinya dan Manfaat Obat Segala Penyakit
Pernikahan membawa kewajiban dan tanggung jawab yang besar bagi kedua belah pihak. Dalam Islam, Al-Qur’an dengan tegas mengatur peranan masing-masing, khususnya dalam hal memberi nafkah, sebagaimana tercantum dalam surah Al-Baqarah ayat 233. Ayat tersebut tidak hanya menggariskan peranan ibu dalam merawat dan menyusui anak, tetapi juga menegaskan tanggung jawab seorang ayah untuk menyediakan makanan dan pakaian bagi keluarganya.
Menurut penafsiran Imam Fakhrur Razi, pembagian tugas ini dirancang agar sang ibu dapat fokus pada peranannya dalam merawat anak-anak, tanpa harus terbebani oleh urusan finansial. Ini memperkuat kerja sama antara suami dan istri, yang mendasari hubungan dalam pernikahan sebagai sebuah kesepakatan berdasarkan cinta dan saling memahami.
Baca juga: Bacaan dan Keutamaan Membaca Doa Setelah Adzan Sesuai Sunnah
Terkait dengan kewajiban nafkah ini, hadis yang diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah Ra memberikan gambaran konkret mengenai tanggung jawab suami. Dalam hadis tersebut, Hindun binti Utbah, istri dari Abi Sufyan, mengungkapkan kekhawatirannya bahwa suaminya tidak memberikan nafkah yang mencukupi bagi dirinya dan anak-anak mereka. Rasulullah dengan tegas menjawab bahwa suami memiliki kewajiban memberi nafkah dengan cara yang baik dan mencukupi kebutuhan istri serta anak-anaknya.
Namun, dalam fikih Islam, kewajiban ini tidak berlaku secara mutlak. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh kedua belah pihak. Suami berkewajiban memberi nafkah kepada istri selama istri memasrahkan dirinya dan mematuhi perintah suami. Sedangkan nafkah bagi anak harus dipenuhi jika anak memenuhi salah satu dari tiga syarat, yaitu masih kecil, mengalami disabilitas, atau dalam kondisi fakir.
Baca juga: Doa Mandi Wajib Setelah Berhubungan badan Suami Istri Sesuai Sunah
Dengan demikian, memberi nafkah bukanlah sekadar kewajiban hukum semata, tetapi juga merupakan bentuk tanggung jawab moral dan kasih sayang dalam menjaga keberlangsungan dan kesejahteraan keluarga. Semoga pemahaman ini menjadi landasan kuat bagi harmoni dalam rumah tangga serta terpeliharanya kebahagiaan dan keberkahan dalam keluarga Muslim.
2. Mengajarkan Aqidah
Kewajiban memberi nafkah memang menjadi sorotan utama dalam perbincangan mengenai tanggung jawab seorang suami dalam keluarga. Namun, sebenarnya ada berbagai kewajiban lain yang juga harus diemban dengan serius.
Baca juga: Muhammadiyah Resmi Umumkan Jadwal Awal Ramadan dan Hari Raya Islam 1445 H
Salah satu aspek penting dari tanggung jawab seorang suami adalah mengenalkan pada anak-anaknya akidah-akidah dasar dalam Islam sejak dini. Habib Abdullah bin Husain Ba’alawi menekankan pentingnya hal ini dalam karyanya, menyatakan bahwa adalah kewajiban bagi orang tua untuk memerintahkan anak-anak mereka untuk melaksanakan shalat setelah mereka mencapai usia tujuh tahun, serta mengajarkan kepada mereka rukun dan syarat shalat. Lebih dari itu, mereka juga harus memberi pengajaran kepada anak-anak tentang pentingnya menjauhi yang haram dan memperbanyak yang halal.
Meskipun kewajiban ini pada dasarnya disandang oleh orang tua secara keseluruhan, termasuk ibu atau bahkan orang lain yang menjadi wali bagi anak-anak tersebut, namun seorang suami memiliki peran penting dalam melaksanakan tugas ini. Dalam keluarga yang harmonis, suami dan istri bekerja sama untuk memastikan bahwa nilai-nilai agama dan moral disampaikan secara efektif kepada generasi mendatang.
Memahami dan melaksanakan kewajiban-kewajiban ini adalah bagian integral dari peran seorang suami dalam membentuk dan memelihara keutuhan keluarga. Hal ini tidak hanya memperkuat fondasi spiritual anak-anak, tetapi juga memperkuat ikatan keluarga secara keseluruhan. Dengan begitu, suami tidak hanya menjadi pencari nafkah, tetapi juga pemimpin yang bertanggung jawab dalam mendidik anak-anak mereka dalam ajaran agama Islam.
Baca juga: Keberkahan Ayat Seribu Dinar: Pintu Rezeki dan Ketakwaan dalam Ajaran Islam
3. Menjadi Pembimbing
Sebagai pemimpin spiritual dalam rumah tangga, seorang suami memiliki tanggung jawab besar untuk membimbing dan membantu istri dalam mencapai kesempurnaan agamanya. Syaikh Muhammad Salim Ba Bashil al-Syafi’i menyoroti pentingnya peran ini, menyatakan bahwa suami memiliki kewajiban untuk memberikan pelajaran kepada istrinya yang sudah dewasa jika ia meninggalkan shalat, selama tidak ada kekhawatiran bahwa sikap tersebut akan menimbulkan pemberontakan.
Baca juga: Text Lirik Sholawat Ya Allah Biha Lengkap Arab Latin dan Artinya
Namun, bimbingan yang dimaksud tidak hanya terbatas pada urusan shalat semata. Suami memiliki tanggung jawab untuk membimbing istri dalam hal-hal lain yang berkaitan dengan etika, moralitas, serta segala aspek kebaikan dan kemaslahatan keluarga. Ini termasuk dalam memperlakukan istri dengan kasih sayang, menghormati hak-haknya, serta memberikan dukungan dan dorongan dalam pengembangan spiritual dan pribadinya.
Meskipun suami memiliki wewenang untuk memberikan nasihat dan bimbingan kepada istri serta anak-anaknya, penting untuk dicatat bahwa penggunaan tindakan fisik tidaklah disarankan kecuali dalam situasi yang sangat mendesak dan diizinkan oleh hukum Islam. Cara yang lebih disukai adalah dengan mengadopsi pendekatan persuasif, memberikan nasihat dengan lembut, dan bersikap sabar terhadap perilaku istri yang mungkin tidak sesuai dengan nilai-nilai agama.
Baca juga: Membongkar Kunci Rahasia, Doa Husnul Khatimah dalam Keseharian Umat Islam
Dalam situasi apapun, tujuan utama dari bimbingan suami terhadap istri haruslah untuk memperkuat hubungan spiritual antara keduanya, serta untuk menciptakan lingkungan yang penuh dengan cinta, pengertian, dan saling menghormati dalam rumah tangga. Dengan demikian, suami tidak hanya berperan sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai pembimbing dan pelindung yang peduli terhadap kesejahteraan spiritual dan keselamatan rohani istri serta keluarga mereka. Semoga Allah memberikan petunjuk dan keberkahan bagi setiap langkah yang diambil oleh suami dalam menjalankan peran mulianya. Wallahu a’lam.
Perspektif Baru tentang Peran Suami
Pandangan bahwa suami hanya bertanggung jawab atas nafkah semata perlu diperluas. Suami bukan hanya pemimpin dalam mencari rezeki, namun juga sebagai pendidik dan pembimbing keluarga. Dalam memegang amanah ini, suami perlu memahami bahwa pendekatan persuasif dan sabar lebih diutamakan daripada tindakan fisik.
Baca juga: Lirik dan Chord Sholawat Saduna Fidunya Lengkap Arti, Arab, Latin dan Sejarahnya
Pemahaman yang lebih luas tentang peran suami dalam keluarga menjadi kunci bagi terciptanya hubungan yang seimbang dan harmonis antara suami, istri, dan anak-anak. Dengan demikian, keluarga dapat menjadi wahana bagi pembentukan karakter yang kuat dan penuh kasih.
Terimakasih telah membaca Lebih dari Pemimpin, ini 3 Tanggung Jawab Suami dalam Rumah Tangga Menurut Ajaran Islam semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News Headline dan ikuti berita terbaru di Chanel WA Headline.
Baca juga: Inilah Doa Malam Isra Mi’raj lengkap dengan Faedah dan Tata Cara





















