Headline.co.id, Jogja, 2 Februari 2024 – Sungai Belik, Kampung Iromejan, Klitren, Gondokusuman, Kota Jogja menjadi pusat perhatian setelah video meluapnya sungai tersebut beredar di aplikasi perpesanan WhatsApp. Kejadian ini terjadi pada Rabu (3/1) akibat hujan lebat yang mengguyur wilayah tersebut. Warga setempat pun mengeluhkan kegagalan Early Warning System (EWS), sistem peringatan dini, yang seharusnya memberikan notifikasi saat potensi banjir.
Baca juga: Usman Hamid: Mahfud MD, Contoh Langka Etika dalam Pemilu Indonesia
Dalam video yang beredar, debit air sungai Belik terlihat meninggi dan deras, memasuki permukiman warga dengan aliran yang kuat. Yayuk Hertemtriningsih, seorang warga Iromejan, menyebutkan bahwa ketinggian air mencapai 170 cm dari dasar sungai. Meski kondisi ini dianggap biasa saat hujan deras, warga tetap merasa prihatin karena EWS tidak memberikan peringatan dini.
“Kemarin ketinggiannya biasa. Warga sudah biasa menghadapi banjir, karena selalu terjadi tiap hujan deras,” ungkap Yayuk kepada wartawan pada Kamis (1/2/24).
Yayuk menambahkan bahwa air yang menggenangi perkampungan mencapai ketinggian sekitar betis orang dewasa, namun keadaan tersebut hanya berlangsung sekitar 1 jam sebelum air kembali surut dengan cepat.
Baca juga: Keputusan Mahfud MD Mundur, Pakar Sebut Edukasi Politik Bagi Publik
Meski Yayuk menyayangkan kegagalan EWS, ia juga melaporkan masalah ini kepada pemangku wilayah dengan harapan sistem tersebut segera diperbaiki, terutama karena sudah memasuki musim penghujan.
Kepala Bidang Pencegahan Kesiapsiagaan dan Data Informasi Komunikasi Kebencanaan BPBD Kota Jogja, Aki Lukman Nor Hakim, memberikan tanggapan terkait keluhan warga. Ia mengakui bahwa EWS di Sungai Belik mengalami kendala koneksi internet, sehingga notifikasi potensi luapan air tidak muncul.
“EWS di Belik itu kami kembangkan dengan internet. Kalau di Gajah Wong, Code, dan Winongo, masih manual, dengan radio komunikasi,” jelas Aki di Balai Kota Jogja, Kamis (1/2).
Aki menambahkan bahwa kejadian banjir kemarin sebenarnya terpantau di layar pusat operasi BPBD, namun koneksi di permukiman penduduk mungkin mengalami gangguan akibat hujan lebat. BPBD Jogja masih menggunakan server dari luar, belum terintegrasi dengan jaringan internet Pemkot Jogja.
“Makanya, kami akan cross check lagi dengan pihak pemasang, karena ini masalah server. Jadi, yang dikembangkan di Belik itu baru dua bulan dipasang, masih masa pemeliharaan,” tambahnya.
Baca juga: Tragedi Tersengat Listrik Kembali Hantui Bantul: Empat Korban Jiwa di Awal Tahun 2024
Sementara warga berharap agar EWS segera diperbaiki untuk mencegah kerugian lebih lanjut, BPBD Jogja berkomitmen untuk menangani kendala teknis yang menyebabkan kegagalan sistem peringatan dini tersebut.
Terimakasih telah membaca Banjir di Sungai Belik: Early Warning System Gagal Berfungsi saat Hujan Lebat Mengguyur Jogja semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News Headline dan ikuti berita terbaru di Chanel WA Headline.
Baca juga: Mantan Dokter Gadungan PSS Sleman Diringkus, Striker Super Elja Bersyukur

















