Contents
Headline.co.id, Jogja ~ Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Yogyakarta dan sekitarnya akan mengalami perubahan iklim signifikan dalam beberapa bulan ke depan. Kepala Stasiun Klimatologi DI Yogyakarta, Reni Kraningtyas, dalam keterangan pers terbaru, memaparkan kondisi terkini dan prakiraan cuaca untuk wilayah tersebut.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Patuk Gunungkidul: Tabrakan Melibatkan Empat Kendaraan, 9 Korban Luka
Aktivitas Angin Timuran dan Dampaknya
Reni Kraningtyas menjelaskan bahwa Angin Timuran atau Monsun Australia masih aktif di wilayah selatan ekuator Indonesia, termasuk Yogyakarta. Fenomena ini menimbulkan anomali cuaca, termasuk perubahan Suhu Muka Laut (Sea Surface Temperature/SST) di sekitar perairan selatan Pulau Jawa.
Pada Desember 2023, suhu ini tercatat lebih dingin hingga hangat dari biasanya, berkisar antara -1.0 hingga +0.5 °C. Kondisi ini diperkirakan akan kembali normal hingga Juni 2024.
Pengaruh ENSO dan IOD
Indeks ENSO (El Niño Southern Oscillation) pada awal Desember 2023 tercatat +2.087, menandakan El Niño kuat. “Intensitas El Niño diperkirakan akan berlanjut pada level menengah hingga awal 2024, kemudian melemah hingga Mei 2024,” kata Reni. Sementara itu, Indeks IOD (Indian Ocean Dipole) bernilai +1.65, menunjukkan IOD positif yang diperkirakan akan menuju netral di tahun 2024.
Baca juga: Jalur Tol Jogja-Solo Siap Beroperasi untuk Libur Nataru, Kecepatan Maksimal 40 km/jam
Prakiraan Curah Hujan di Jogja
Mengenai hujan di Jogja, BMKG memprediksi pada Desember 2023 hingga Januari 2024, curah hujan akan berkisar antara 10 – 100 mm, dengan intensitas rendah hingga menengah. Namun, dalam tiga bulan ke depan, Jogja diprediksi mengalami peningkatan curah hujan dengan intensitas tinggi.
- Januari 2024: Curah hujan berkisar 128 – 444 mm, dari menengah hingga tinggi.
- Februari 2024: Curah hujan diperkirakan 155 – 499 mm, dengan intensitas yang sama.
- Maret 2024: Curah hujan antara 185 – 473 mm, menunjukkan tren yang serupa.
Baca juga: Intimidasi Terhadap Ketua BEM KM UGM: Polisi dan TNI Berikan Tanggapan
Himbauan BMKG
Menghadapi musim hujan yang intens, BMKG menghimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif. Tindakan pencegahan seperti pemangkasan pohon, pembersihan saluran air, dan menjaga kesehatan menjadi penting. Kewaspadaan terhadap bencana hidrometerologi seperti banjir, tanah longsor, dan puting beliung juga ditekankan, khususnya pada Februari 2024, puncak musim penghujan.
Baca juga: Gelar ‘Alumnus Memalukan’ untuk Jokowi Picu Intimidasi terhadap Keluarga Ketua BEM UGM
Kondisi cuaca ini menunjukkan pentingnya pemantauan yang terus-menerus dan koordinasi yang baik antara BMKG dengan pemerintah serta masyarakat. Dengan langkah-langkah proaktif, diharapkan dampak negatif dari perubahan cuaca dapat diminimalisir.
Terimakasih telah membaca Cuaca Panas, Ini Penjelasan BMKG Terkait Kapan Jogja Hujan? semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News.
Baca juga: Kepala Sekolah SMPN 1 Sentolo Ungkap Kronologi Kecelakaan Bus Wisata di Tol Sragen




















