Mengenal Bechdel Test Fest dan Melihat Representasi Perempuan dalam Film ~ Headline.co.id. Bechdel Test Fest adalah festival pemutaran film yang merayakan representasi dan peran perempian dalam karya film. Selain itu Bechdel Test Fest juga menjadi wadah bagi insan perfilman untuk membedah dan mendiskusikan kususnya membahas dari segi feminisnya dan keterwakilan perempuan yang direpresentasikan dalam sebuah film.
Baca juga: Punya Villa Jarang diPakai? Mending Sewakan Saja Begini cara Mudah Manajemennya
Dilansir Headline.co.id, dari situs resmi Bechdel Test Fest Istilah Bechdel Test ini awal mulanya dipopularkan oleh seorang komikus pada tahun 1985, komikus tersebut bernama Alison Bechdel.
Dalam salah satu cerita komik strip Dykes to Watch Out For berjudul The Rule, disebutkan sebuah film lolos Bechdel Test jika memiliki tiga kriteria yaitu: minimal ada dua karakter perempuan, karakter perempuan itu harus mempunyai nama, dan tokoh perempuan itu saling berdialog atau berinteraksi membahas selain tentang laki-laki.
Baca juga: Acer Luncurkan Desktop Predator dan Monitor Nitro Terbaru Untuk Para Gamer
Latar belakang munculnya Bechdel Test ini juga karna masih sedikitnya peran perempuan yang berarti dalam sebuah film maupun karya fiksi lainnya. Sementara perkembangan Bechdel Test sendiri juga menuai pro dan kontra karena kriteria tersebut tidak bisa menjadi standar mutlak dalam menentukan keterwakilan perempuan dalam film.
Mekipun Bechdel Test ini digunakan, namun ini tidak memberikan penghakiman terhadap kualitas karakter perempuan maupun kualitas penilaian baik atau buruknya suatu karya film. Sebab film yang bagus belum tentu lolos dari kriteria Bechdel Test tetapi ada juga film yang tidak mengangkat tema feminisme bisa lolos tes tersebut.
Baca juga: Viral Oknum TNI Plat AA Tendang Kendaran Ibu-Ibu, Komandan TNI: Prajurit Tidak Boleh Arogan
Selain itu Tes bechdel sendiri menjadi cara mudah mendorong generasi muda untuk terbiasa berpikir kritis mengenai penggambaran tokoh dalam sebuah media. Cara ini akan membuat generasi menjadi melihat film dengan sudut pandang yang berbeda.
Hal ini cukup menarik untuk meningkatkan daya diskusi dan analisis generasi muda mengenai sajian yang meraka tonton. Dengan begitu, anak muda akan lebih mudah menilai relevan tidaknya peran wanita dalam sebuah tayangan film.
Baca juga: Mudik Nyaman Konsumsi BBM Aman dengan Mitsubishi New Xpander Cross
Secara umum, Bechdel Test dianggap sebagai konsep feminisme yang melihat seberapa jauh atau seberapa dalam karakter perempuan memiliki pengaruh dalam alur cerita. Pasalnya, dalam budaya populer, karakter wanita kerap kali digambarkan dalam porsi yang relatif sedikit.
Kriteria bechdel test mulai berkembang tidak hanya mengacu pada tiga kriteria di atas sehingga muncul tes-tes lain untuk mengetahui representasi perempuan dalam film. Misalnya Pierce Test yang dibuat oleh Kimberly Pierce. Kriteria dari Pierce Test ini lebih kompleks dari bechdel diantaranya karakter perempuan harus memiliki ceritanya sendiri, punya kebutuhan dan keinginan sendiri, punya ambisi untuk mengejar keinginannya, dan penonton haris bisa mengerti maupun berempati pada karakter tersebut. Salah satu film yang lolos kriteria ini adalah film The Hunger Games dan Frozen.
Baca juga: Review Fujifilm X-Pro 3: Spesifikasi dan Harga Kamera Terbaru
Terimakasih telah membaca Punya villa Jarang diPakai? Mending Sewakan Saja Begini cara Mudah Manajemennya semoga bisa bermanfaat dan jangan lupa baca berita lainnya di Headline.co.id atau bisa juga baca berita kami di Google News.
Baca juga: Ditanya Tas Mewah, Kadinkes Reihana langsung kabur meninggalkan Wartawan





















