HeadLine.co.id (Nasional) – Menanggapi dicopotnya beberapa komisaris Pelindo I (Persero) Eks Sekretaris Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Muhammad Said Didu berpendapat keputusan Menteri BUMN Erick Thohir melakukan perombakan tersebut hanya untuk menjadikan BUMN sebagai tempat penampungan.
“Awalnya saya berharap pak Menteri @erickthohir bisa wujudkan BUMN kembali profesional ternyata sama aja, menjadikan BUMN sebagai tempat “penampuangan,” cuitnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Selasa (21/4/2020).
Baca juga: Resmi! Jokowi Larang Seluruh Masyarakat Mudik
Selain itu, ia menduga perombakan yang dilakukan Erick karena adanya tekanan yang tidak bisa dilawan.
“Jika ada gejala “penampungan” yang masif di BUMN dapat diduga bahwa ada tekanan kuat yang tidak bisa dilawan,” ucapnya.
Baca juga: Peduli Pencegahan dan Penanganan Corona, PT KAI Divre IV Tanjungkarang Salurkan Bantuan
Diketahui sebelumnya, selain Refly Harun yang dicopot dari Komisaris Utama Pelindo, ada pula tiga jajaran lainnya. Yakni Heryadi dari jabatan Komisaris Independen, Bambang Setyo Wahyudi (Komisaris), Lukita Dinarsyah Tuwo (Komisaris) dan Winata Supriatna (Komisaris). Jumlahnya ada empat komisaris yang diganti.
Adapun Susunan Komisaris PT Pelindo I yang baru yakni:
Laksdya TNI Achmad Djamaludin-Komisaris Utama
Irjen Pol Arman Depari-Komisaris
Herbert Timbo Parluhutan Siahaan-Komisaris Independen
Ahmad Perwira Mulia Tarigan-Komisaris Independen
Irma Suryani Chaniago-Komisaris Independen
Baca juga: Obat Corona Ala Ningsih Tinampi, dr Joni Wahyudi: Obat Harus Diuji Melalui 2 Pendekatan
Penetapan komisaris baru Pelindo I ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri BUMN Nomor. SK-123/MBU/04/2020 tanggal 20 April 2020.
“Begini salah satu contohnya. BUMN dijadikan “penampungan” TNI aktif, polisi aktif, dan pengurus parpol,” pungkasnya.
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga menyatakan, pergantian jajaran komisaris BUMN murni sebagai langkah penyegaran di tubuh operator pelabuhan pelat merah tersebut.
“Komisaris kan tidak hanya sendiri kan ada empat komisaris yang diganti. Jadi itu refreshing saja, artinya perlu refreshing di Pelindo sehingga kita ganti empat orang,” ujar Arya dilansir Kompas.com.
Baca juga: Bocah 2 Tahun Asal Sukabumi Meninggal Pasca Minum Cairan Disinfektan

















