Headline.co.id, Jakarta ~ Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama tim gabungan dari Basarnas, TNI-Polri, dan relawan terus melanjutkan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) di wilayah Sumatra Utara, Sumatra Barat, dan Aceh pascabencana banjir dan tanah longsor. Pemerintah berkomitmen memastikan tidak ada korban yang tertinggal dalam bencana ini. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyatakan bahwa operasi SAR di Aceh dilakukan di enam kabupaten, sementara di Sumatra Utara dan Sumatra Barat masing-masing di empat dan lima sektor.
Abdul Muhari menjelaskan bahwa operasi di Aceh difokuskan untuk memastikan tidak ada korban yang tertinggal di permukiman maupun wilayah terdampak. Selain itu, proses identifikasi korban juga diintensifkan dengan metode identifikasi by name by address untuk memastikan hak-hak ahli waris terpenuhi, termasuk hunian sementara dan tetap. Hingga 20 Desember, jumlah korban meninggal dunia mencapai 1.090 jiwa, bertambah 19 orang dari hari sebelumnya. “Kami menyampaikan simpati dan belasungkawa yang mendalam atas seluruh korban. Innalillahi wa inna ilaihi rajiun,” ujar Abdul Muhari.
Data korban hilang juga bertambah satu orang, dan jumlah pengungsi kini tercatat 510.528 jiwa, berkurang sekitar 16 ribu orang karena sebagian warga mulai kembali ke rumah. Meski demikian, kebutuhan makanan pengungsi masih dipenuhi melalui dapur umum. Distribusi logistik terus dilakukan di tiga provinsi terdampak. Di Aceh, logistik yang tersalurkan mencapai 25,8 ton, di Sumatra Utara 7,17 ton, dan di Sumatra Barat 14,7 ton.
BNPB menegaskan akan terus memperbarui data dan mengoptimalkan penanganan darurat, termasuk pemulihan sektor vital seperti air bersih di Aceh. Perbaikan infrastruktur juga dipercepat, dengan beberapa jembatan strategis sudah kembali berfungsi. Jembatan Teupin Reudeup dan Teupin Mane telah selesai dikerjakan, sementara Jembatan Kutablang dan Jeumpa/Cot Bada menunjukkan perkembangan signifikan.
Pemulihan sosial juga dilakukan dengan memfasilitasi pemulangan 157 pengungsi asal Pulau Jawa yang terdampak bencana. Sebelumnya, 57 orang telah dipulangkan, dan tahap terakhir melibatkan 100 orang yang diberangkatkan dari Bandara Rembele menuju Jakarta. Abdul Muhari menjelaskan bahwa pemulangan ini merupakan bagian dari upaya memastikan keselamatan dan pemulihan kondisi sosial masyarakat terdampak bencana.
BNPB memastikan koordinasi lintas sektor dengan pemerintah daerah, TNI, dan kementerian terkait akan terus diperkuat guna mempercepat pemulihan infrastruktur dan kehidupan masyarakat di wilayah terdampak.



















