Headline.co.id, Semarang ~ Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri), Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M., menekankan pentingnya penguatan sumber daya manusia Polri yang sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 menuju Indonesia Emas 2045. Hal ini juga selaras dengan Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang memprioritaskan pembangunan SDM unggul. Dalam konteks ini, masyarakat Indonesia menuntut agar setiap perwira Polri hadir secara nyata, adaptif, dan responsif dalam menghadapi berbagai persoalan di lapangan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakapolri pada acara Penutupan Pendidikan dan Pelantikan Perwira Polri Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) Gelombang II Tahun Anggaran 2025 Batalyon Pratistha Gunawisesa di Akademi Kepolisian (Akpol) Semarang. Dalam kesempatan itu, Wakapolri memberikan apresiasi kepada 99 Perwira Remaja Polri lulusan SIPSS Tahun 2025, yang terdiri dari 73 polisi laki-laki dan 26 polisi wanita. Menurutnya, pencapaian ini merupakan hasil dari kerja keras, disiplin, dan dedikasi para perwira selama menjalani proses pendidikan, pelatihan, dan pembinaan.
“Hari ini saudara secara sah menyandang pangkat Inspektur Polisi Dua (Ipda) dan siap mengemban tugas sebagai anggota Polri. Ini bukan sekadar kelulusan, tetapi awal dari tanggung jawab besar kepada masyarakat,” tegas Wakapolri. Para perwira lulusan SIPSS akan ditempatkan sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan kebutuhan organisasi yang telah dipetakan sejak proses rekrutmen. Kebijakan ini menunjukkan komitmen Polri dalam menempatkan sumber daya manusia secara tepat agar mampu beradaptasi dengan dinamika dan tantangan tugas ke depan.
Wakapolri menegaskan bahwa Polri membutuhkan perwira yang adaptif, profesional, dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat secara cepat, tepat, dan proaktif. Penguatan kualitas SDM Polri dianggap sebagai kunci dalam menjawab kompleksitas permasalahan keamanan dan ketertiban masyarakat di tengah meningkatnya ekspektasi publik terhadap kinerja kepolisian. Perwira remaja SIPSS dengan latar belakang disiplin ilmu yang beragam dipandang sebagai modal strategis untuk menghadirkan pendekatan yang lebih komprehensif dan solutif.
Menutup kegiatan tersebut, Wakapolri menekankan pentingnya menjaga nama baik institusi, menjunjung tinggi integritas dan profesionalisme, serta terus meningkatkan kompetensi diri. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan jasmani dan rohani sebagai bekal dalam menjalankan tugas kepolisian. “Setiap perilaku anggota Polri adalah cerminan institusi dan berdampak langsung pada tingkat kepercayaan publik. Jadilah Bhayangkara sejati yang mengabdi dengan integritas, dedikasi, dan tanggung jawab demi kemajuan Indonesia,” jelasnya.






















