Headline.co.id, Pesisir Barat ~ Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengintensifkan respons bencana di Sumatra Utara dengan melaksanakan operasi udara untuk mendistribusikan bantuan darurat pada Selasa, 9 Desember 2025. Operasi ini bertujuan menjangkau wilayah-wilayah yang terisolasi akibat bencana di Tapanuli Tengah. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyampaikan informasi ini dalam keterangan resmi yang diterima pada Rabu, 10 Desember 2025.
Bantuan tersebut diangkut menggunakan beberapa helikopter, termasuk PK-RTY (AS365-N2), Bell 412, MI-17 TNI, dan PK-USO. Barang-barang yang dibawa meliputi kebutuhan dasar seperti beras, mie instan, biskuit, minyak goreng, gula, air mineral, sarden, susu, makanan siap saji, perlengkapan mandi, matras, obat-obatan, dan pakaian. Helikopter PK-RTY melakukan tiga sorti dari Silangit dan Pinangsori, mengirimkan sembako ke Desa Hutatombok, Parik Sinembah, dan Kampung Mudik dengan total muatan lebih dari satu ton.
Dua helikopter Bell 412, dengan registrasi HA-5230 dan HA-5176, melaksanakan lima sorti untuk mengangkut logistik ke Siantar Naipospos, Bondar Sihudon, Parik Sinomba, dan Mardame. Total muatan yang diangkut mencapai lebih dari dua ton. Sementara itu, helikopter TNI MI-17, yang memiliki kapasitas terbesar, mengangkut lebih dari 2,2 ton logistik dalam dua sorti besar. Bantuan ini dikirim ke Lapangan Pandan, Lapangan Sihorbo, dan Lapangan Huta Ginjang.
Operasi distribusi ditutup dengan empat sorti helikopter PK-USO yang mengirimkan bantuan ke Simanosor, Mombang Boru, Huta Tombok, dan Kedai Gedang. Total muatan sekitar satu ton terdiri dari beras, mie instan, obat-obatan, biskuit malkis, dan pakaian.
Untuk memastikan kelancaran operasi udara, BNPB bekerja sama dengan BMKG dan BPBD Provinsi Sumatra Utara melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada hari yang sama. OMC bertujuan meminimalkan risiko hujan lebat yang dapat mengganggu distribusi bantuan. Operasi ini dilakukan menggunakan pesawat PK-DPI melalui enam sorti penyemaian awan. Sorti pertama dimulai pukul 06.37 WIB dengan membawa 800 kilogram NaCl di wilayah Pesisir Barat Aceh pada ketinggian 10.000 kaki. Tiga sorti berikutnya difokuskan pada wilayah Sumatra Utara, masing-masing membawa 800 kilogram bahan semai pada ketinggian 8.000–12.000 kaki. Dua sorti malam dilakukan pukul 18.00–22.30 WIB dengan muatan serupa.
Melalui kombinasi operasi udara dan OMC, BNPB memastikan bahwa bantuan darurat dapat tersalurkan dengan cepat, aman, dan tepat sasaran, sekaligus menjaga keselamatan tim di tengah potensi cuaca ekstrem.























