Headline.co.id, Jakarta ~ Anak-anak dengan down syndrome memiliki potensi untuk berkembang sesuai bakat mereka. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Persatuan Orang Tua dan Anak Down Syndrome (POTADS), Eliza Rogi, dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 yang berlangsung di Museum Penerangan, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta, pada Senin (8/12/2025).
Acara yang mengusung tema SIMPHONI (Sinergi Museum Penerangan untuk Harmoni Digital Inklusif) ini bertujuan memperkuat komitmen terhadap inklusivitas. Eliza Rogi menekankan pentingnya pengembangan kemampuan anak-anak dengan down syndrome. POTADS aktif menjalin kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di tingkat pusat dan daerah melalui kegiatan seperti seminar dan sosialisasi. “Kerja sama ini bertujuan meningkatkan pemahaman publik dan dukungan terhadap penyandang down syndrome,” ujarnya.
Wakil Ketua POTADS, Oom Komariyah, menjelaskan berbagai kegiatan yang dilakukan untuk mengasah potensi anak-anak down syndrome, termasuk di bidang musik, kewirausahaan, dan olahraga. Oom berharap anak-anak dengan down syndrome dapat berkembang di berbagai bidang, termasuk musik. Ia optimis bahwa dengan dukungan yang tepat, penyandang down syndrome dapat tumbuh percaya diri dan beraktivitas dengan baik di masyarakat.
Down syndrome adalah kondisi keterbelakangan fisik dan mental akibat perkembangan kromosom yang tidak normal sejak lahir. Meskipun menghadapi tantangan, dengan penerimaan, dukungan, dan program pengembangan bakat yang inklusif, penyandang down syndrome dapat menunjukkan kemajuan yang signifikan.
Peringatan HDI 2025 mengingatkan semua pihak akan pentingnya sinergi berkelanjutan untuk menciptakan harmoni digital dan sosial yang benar-benar inklusif bagi seluruh anak, termasuk mereka dengan down syndrome.





















