Headline.co.id, Jakarta ~ Penggunaan Rumah Pendidikan sebagai aplikasi pembelajaran digital mulai memberikan dampak positif di kelas-kelas. Guru-guru di SMPN 28 Jakarta berbagi pengalaman mereka dalam memanfaatkan platform ini selama proses belajar mengajar. Hasilnya, pembelajaran menjadi lebih interaktif, efisien, dan meningkatkan antusiasme siswa.
Rumah Pendidikan dikembangkan oleh Kemendikdasmen sebagai pusat materi, alat ajar, serta fitur interaktif seperti permainan edukatif dan laboratorium maya. Bagi para guru, platform ini tidak hanya menambah pilihan sumber belajar, tetapi juga menjadi solusi ketika materi ajar konvensional masih terbatas.
Wahyu Kurniawan, guru kelas 9 B di SMPN 28 Jakarta, menyatakan bahwa penggunaan Rumah Pendidikan meningkatkan interaksi di kelas secara signifikan. “Selama ini pembelajaran cenderung satu arah. Dengan Rumah Pendidikan, kelas jadi lebih interaktif. Anak-anak bisa maju, praktik langsung, dan berkomunikasi lebih aktif,” ujar Wahyu saat ditemui di sekolah, Senin (24/11/2025).
Menurut Wahyu, fitur-fitur seperti video pembelajaran, ruang materi tambahan, dan permainan edukatif membuat siswa lebih eksploratif dan tidak hanya terpaku pada teks. Ia juga menilai platform ini sangat membantu guru di tengah keterbatasan buku ajar kurikulum baru.
Namun, Wahyu menilai masih diperlukan penambahan konten agar cakupan materi lebih luas dan relevan untuk berbagai mata pelajaran.
Fatmawati, guru kelas 9F, menilai Rumah Pendidikan mempermudah guru, terutama yang sebelumnya harus membuka banyak platform untuk memberikan materi. “Dulu sekali pembelajaran bisa pakai tiga platform berbeda. Sekarang cukup buka Rumah Pendidikan, semuanya ada—video, soal, game edukasi, sampai lab maya,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa platform ini sangat membantu guru senior untuk lebih cepat beradaptasi dengan kelas digital. “Rumah Pendidikan membuat guru yang kurang terbiasa teknologi bisa belajar dari satu pintu. Ini sangat membantu untuk mengajar generasi Z yang membutuhkan pembelajaran interaktif,” tutur Fatmawati.
Keduanya sepakat bahwa penguatan konten menjadi kebutuhan berikutnya. Video interaktif, permainan edukatif, dan laboratorium maya dinilai perlu diperluas ke lebih banyak mata pelajaran.
Fatmawati berharap guru-guru ke depan dapat turut menyumbangkan karya mereka ke platform ini sehingga konten bersumber dari praktik baik di sekolah. “Guru harus melek teknologi dan mau belajar. Pembelajaran sekarang menekankan pengalaman bermakna dan menyenangkan. Rumah Pendidikan sudah ke arah itu, tinggal kita manfaatkan dan lengkapi bersama,” ucapnya.




















