Headline.co.id, Jakarta ~ Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno menekankan pentingnya memperkuat bank mata nasional sebagai langkah strategis untuk mengurangi angka kebutaan akibat kerusakan kornea. Pernyataan ini disampaikan saat Pratikno menjadi pembicara kunci dalam Surabaya Eye Bank Forum 2025 yang diadakan di Vasa Hotel Surabaya, Jawa Timur.
Pratikno mengungkapkan bahwa kebutuhan nasional akan donor kornea mata yang tersedia saat ini hanya sekitar 50 persen dari total kebutuhan. “Kekurangannya mencapai 50 persen, dan kita masih memerlukan dukungan donor kornea dari luar negeri. Oleh karena itu, kita perlu memperkuat ini,” ujarnya melalui keterangan resmi yang dikutip , Minggu (23/11/2025).
Lebih lanjut, Pratikno menjelaskan bahwa masalah kebutaan kornea tidak hanya mempengaruhi penglihatan, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial dan ekonomi para penderita serta keluarga mereka. Oleh karena itu, penguatan bank mata menjadi kebutuhan mendesak, baik dari sisi kapasitas, jejaring, maupun kolaborasi lintas lembaga.
Menurut Pratikno, peningkatan layanan bank mata tidak dapat dipandang semata sebagai isu medis, melainkan juga terkait aspek sosial, budaya, dan literasi publik. “Jadi kalau ada asosiasi bank mata bekerja sama dengan Kemenko PMK, dua ini ketemu kita buat joint task force,” jelasnya.
Menko PMK Pratikno berharap langkah bersama ini dapat menghasilkan solusi konkret terkait regulasi, pembiayaan, penyiapan tenaga kesehatan, riset, infrastruktur penyimpanan jaringan, serta edukasi publik yang lebih masif.





















