Headline.co.id, Jayapura ~ Program dialog interaktif “Polisi Menyapa” kembali digelar dengan topik “Mengenal Lebih Jauh Tentang Program Si Ipar dan Keladi Sagu Ops Rasaka Cartenz 2025 Polda Papua”. Acara ini berlangsung di Stasiun LPP RRI Jayapura pada Kamis, 20 November 2025. Hadir dalam acara tersebut Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol. Cahyo Sukarnito, S.I.K., M.K.P, bersama tiga narasumber utama yaitu Kasatgas Keladi Sagu AKBP Dr. Rommy Sebastian, M.Kes., M.H., CPM., QHIA, Kasatgas Si Ipar Kompol Kesaina Taime, dan Kasatgas Humas Kompol Nurjanah S.Sos., M.M. Acara dipandu oleh presenter RRI Jayapura, Lina Umasugi.
Dialog dimulai dengan pertanyaan dari presenter mengenai gambaran umum Operasi Rasaka Cartenz 2025. Kompol Nurjanah menjelaskan bahwa operasi ini merupakan kegiatan kepolisian kewilayahan yang dilaksanakan sejak 1 Maret hingga 31 Desember 2025, melibatkan 266 personel dari tiga satgas, yaitu Keladi Sagu, Si Ipar, dan Koteka. Menurutnya, operasi ini merupakan kelanjutan dari program sebelumnya seperti Binmas Noken, namun kini hadir dengan pendekatan baru yang lebih fokus pada pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar bagi masyarakat Papua.
Kasatgas Keladi Sagu, AKBP Dr. Rommy Sebastian, menjelaskan bahwa program kesehatan Keladi Sagu bertujuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan hingga ke daerah pelosok. Ia menyebut Papua menghadapi tantangan besar terhadap penyakit endemik seperti malaria, cacingan, ISPA, penyakit kulit, serta masalah stunting. “Keladi Sagu telah melaksanakan lebih dari 700 kegiatan pelayanan kesehatan dan lebih dari 360 penyuluhan. Kami menjangkau delapan daerah operasi, dari Jayapura hingga Pegunungan Bintang,” ungkapnya. Selain pelayanan, tim juga fokus menyampaikan edukasi gizi, kesehatan ibu hamil, hingga pola hidup bersih kepada masyarakat.
Sementara itu, Kasatgas Si Ipar, Kompol Kesaina Taime, menguraikan bahwa program yang ia pimpin berfokus pada Calistung (Baca, Tulis, Hitung) untuk anak-anak yang putus sekolah maupun yang memiliki kemampuan literasi rendah. Targetnya, setiap wilayah operasi mendampingi 20 anak hingga mampu menguasai literasi dasar. Meski menghadapi tantangan, seperti anak-anak yang tidak selalu hadir dalam kegiatan belajar, personel terus melakukan pendekatan dari rumah ke rumah demi memastikan proses belajar tetap berjalan. “Dari target tersebut, progres kami sudah mencapai 87%. Dampaknya bukan hanya dirasakan anak-anak, tetapi para orang tua juga semakin peduli terhadap pendidikan,” jelasnya.
Memasuki sesi akhir dialog, Kasatgas Humas menekankan pentingnya peran media lokal dalam menyampaikan informasi program Rasaka Cartenz kepada masyarakat. Ia menuturkan bahwa di era digital, publikasi menjadi bagian penting agar masyarakat mengetahui upaya dan manfaat program kepolisian yang sedang dijalankan. “Bukan soal pencitraan, tetapi bagaimana kebaikan dan pelayanan yang dilakukan polisi bisa diketahui masyarakat. Kami berterima kasih kepada RRI yang telah memberi ruang untuk menyosialisasikan program ini,” ujarnya.
Dialog interaktif ini menjadi sarana efektif untuk memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai peran personel Ops Rasaka Cartenz 2025, khususnya melalui program Si Ipar dan Keladi Sagu. Kehadiran polisi melalui pelayanan pendidikan dan kesehatan diharapkan semakin memperkuat kehadiran negara bagi masyarakat Papua, terutama di wilayah pedalaman.




















