Headline.co.id, Banten ~ Pemerintah Provinsi Banten di bawah kepemimpinan Gubernur Andra Soni, berkomitmen penuh dalam pengembangan komoditas kedelai. Langkah ini dianggap strategis untuk memperkuat suplai protein dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan meningkatkan ketahanan pangan di daerah tersebut. Saat ini, kebutuhan kedelai di Banten masih bergantung pada pasokan dari luar daerah, meskipun provinsi ini memiliki lahan potensial yang dapat dimanfaatkan untuk pertanian kedelai secara produktif.
Gubernur Andra Soni menyatakan, “Dengan kita bisa memproduksi kedelai sendiri, maka suplai kebutuhan protein dalam menunjang program MBG kita akan semakin kuat,” saat menerima tim ahli kedelai di ruang kerjanya di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) Kota Serang, Senin (10/11/2025). Ia menambahkan bahwa kedelai memiliki beragam produk turunan seperti tahu, tempe, dan susu kedelai yang dapat mendukung kebutuhan gizi anak-anak sekolah di Banten.
Pemprov Banten menyambut baik rencana tim ahli untuk mengembangkan komoditas kedelai di wilayahnya, terutama dengan penerapan teknologi pertanian modern. “Selain bisa mempercepat masa panen, kualitas kedelainya pun akan sangat baik karena metode tanamnya dikontrol betul,” ujar Andra Soni.
Ali Zum Mashar, ahli pertanian sekaligus pengembang varietas kedelai, menjelaskan bahwa lahan di Provinsi Banten memiliki potensi besar untuk ditanami varietas kedelai Migo. Sebagai putra daerah, ia bertekad mengembangkan hasil penelitiannya di tanah kelahirannya sendiri. Ali menyebut, kedelai varietas Migo terbukti mampu menghasilkan produktivitas tinggi, bahkan melebihi rata-rata produksi kedelai di Amerika Serikat. Dengan demikian, pengembangan varietas tersebut dapat menjadi langkah strategis dalam mengurangi ketergantungan terhadap impor. “Kita di Cinangka, Kabupaten Serang, sudah mengembangkan itu, dan sepertinya perlu dikembangkan lebih besar lagi agar ketahanan pangan kita bisa semakin kuat,” ungkapnya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus Tauchid, menambahkan bahwa pihaknya bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) akan menindaklanjuti arahan gubernur terkait pengembangan pertanian kedelai. Menurut Agus, pengembangan ini akan menggunakan metode tanam dan pemupukan berbasis teknologi serta bibit unggul yang terbukti produktif. “Ini merupakan awal yang baik. Mudah-mudahan dengan pengembangan kedelai ini, ketahanan pangan di Provinsi Banten akan semakin kuat,” ujar Agus.
Agus menyebutkan bahwa terdapat dua lokasi potensial untuk pengembangan awal, yaitu di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Pandeglang, dengan memanfaatkan lahan milik Perhutani. “Dalam waktu dekat kita akan meninjau lokasi yang bisa dijadikan untuk pertanian kedelai,” tutupnya.





















