Headline.co.id, Sleman ~ Paguyuban Penulis Fiksi dan Nonfiksi Berbahasa Jawa dan Indonesia (Pasbuja) Kawi Merapi kembali menggiatkan Gerakan Sastrawan Masuk Sekolah (SMS) untuk meningkatkan minat literasi di kalangan pelajar sejak dini. Kegiatan ini berlangsung di SD Negeri Delegan 3, Polangan, Sumberharjo, Prambanan, Sleman, pada Senin (10/11/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan dan ulang tahun ke-7 Pasbuja Kawi Merapi.
Luciana Indarwati, anggota Pasbuja dan mantan editor di sebuah penerbit ternama di Yogyakarta, menyatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menginspirasi anak-anak agar gemar membaca dan menulis. “Harapannya, minat literasi pada anak tergugah dan tumbuh berkembang dengan baik,” ujarnya di hadapan guru dan siswa.
Acara ini diisi dengan praktik menulis cerita pendek berbahasa Jawa (cerkak), yang dibimbing langsung oleh sastrawan Pasbuja seperti Erlina Yuliastuti, Kusnadi, dan Ony. Para siswa belajar menulis cerkak dengan tema pengalaman sehari-hari, mulai dari aktivitas pagi hingga pengalaman belajar di sekolah.
Kepala SDN Delegan 3, Indah Susilawati, menyambut baik inisiatif ini. “Semoga peringatan Hari Pahlawan memberi semangat belajar anak-anak dalam menulis cerkak,” katanya. Ia menambahkan bahwa karya siswa nantinya akan dibukukan sebagai antologi, yang dapat menjadi sarana pengayaan dan kebanggaan tersendiri bagi mereka.
Sementara itu, pemateri Erlina Yuliastuti menekankan bahwa setiap anak memiliki gaya bercerita unik yang perlu diapresiasi. “Pengalaman tiap anak pasti berbeda, begitu pula gaya berceritanya. Inilah yang membuat setiap tulisan unik,” jelasnya.
Antusiasme terlihat dari para peserta, salah satunya Sofia Anggelina Putri Utomo, siswa kelas 4, yang menulis kisah berjudul Sastrawan Masuk Sekolah. “Saya senang menulis dan akan terus belajar agar bisa menjadi penulis yang baik,” ucapnya penuh semangat.
Melalui program ini, Pasbuja Kawi Merapi berharap dapat memperkuat budaya literasi di kalangan generasi muda sekaligus melestarikan bahasa dan sastra Jawa dalam dunia pendidikan dasar.


















