Headline.co.id, Palembang ~ Gubernur Sumatra Selatan, Herman Deru, secara resmi membuka Festival Literasi Sumsel Tahun 2025. Acara ini berlangsung di Aula Asrama Haji Palembang pada Jumat, 7 November 2025. Festival ini bertujuan untuk melestarikan budaya baca-tulis serta meningkatkan minat dan bakat literasi di kalangan masyarakat Sumsel.
Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menekankan bahwa literasi tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga kemampuan memahami konteks komunikasi dan menyampaikan pesan secara efektif. “Pentingnya literasi bahasa serta ejaan yang kita pahami dalam kehidupan sehari-hari. Ada hal yang harus diperhatikan dalam menyampaikan pesan atau sambutan, yaitu intonasi, artikulasi, isi, dan durasi, agar kita paham tujuan dari pembicaraan,” ujarnya.
Herman Deru juga mengingatkan pentingnya menyesuaikan konteks dan audiens dalam berkomunikasi. “Ada orang yang saat memberi sambutan audiensnya justru meninggalkan ruangan karena tidak memahami situasi dan kondisi. Ini penting, jadi kita harus tahu tema serta kepada siapa kita berbicara,” tambahnya. Menurutnya, literasi merupakan fondasi utama dalam memperluas wawasan dan mengarahkan kemajuan daerah.
“Literasi penting dalam semua lini kehidupan. Dimulai dari pendidikan dasar, sektor perbankan, hingga lembaga seperti KPU dan Bawaslu semuanya memerlukan literasi,” tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan Provinsi Sumsel, Fitriana, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa gerakan literasi di Sumatera Selatan tumbuh pesat dan telah diadopsi oleh berbagai kabupaten/kota.
“Gerakan literasi ini diinisiasi sejak tahun 2020 oleh almarhumah Percha Leanpuri. Sejak saat itu, literasi tumbuh sebagai ruang kreasi, kreativitas, dan kolaborasi seluruh elemen masyarakat Sumsel,” ujar Fitriana. Ia menjelaskan bahwa Festival Literasi Sumsel 2025 tidak hanya menjadi ajang apresiasi terhadap capaian literasi, tetapi juga berfungsi sebagai wadah kreativitas, pemberdayaan UMKM, dan pelestarian budaya daerah.


















