Headline.co.id, Sumatera Barat ~ Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bersama Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) meluncurkan program Kelas Pemuda Antikorupsi 2025. Program ini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai integritas kepada generasi muda guna mendukung tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas. Acara peluncuran berlangsung di Studio Hasnawi Karim, Asrama Haji Padang, pada Rabu (5/11/2025), dengan tema “Mewujudkan Tata Kelola Pemerintah Daerah yang Berintegritas dengan Pelibatan Peran Serta Pemuda Antikorupsi.”
Sebanyak 50 peserta terpilih dari 1.026 pendaftar di Sumatera Barat mengikuti kegiatan ini. Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menekankan pentingnya membangun integritas sejak dini sebagai fondasi kepemimpinan masa depan. “Kami sangat senang dengan adanya Kelas Pemuda Antikorupsi ini. Pesertanya adalah calon pemimpin masa depan, calon gubernur masa depan,” ujarnya yang disambut tepuk tangan peserta. Mahyeldi berharap semangat antikorupsi yang ditanamkan dapat menjadi bekal bagi peserta untuk memimpin bangsa ke arah yang lebih baik.
Mahyeldi juga menyoroti bahwa perilaku korupsi merupakan salah satu penghambat utama dalam pembangunan. Oleh karena itu, pendidikan antikorupsi bagi generasi muda harus menjadi prioritas. “Kita sering melihat banyak program tidak berjalan maksimal karena perilaku korup. Maka dari itu, pendidikan antikorupsi bagi pemuda ini sangat penting,” katanya. Ia berharap peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga menyebarkan nilai-nilai integritas di lingkungan masing-masing.
Pelaksana Harian Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat KPK, Dion H. Sumarto, menjelaskan bahwa pendidikan antikorupsi adalah bagian penting dari strategi pencegahan korupsi nasional yang menekankan pendekatan partisipatif dan berbasis nilai. “KPK meyakini pemberantasan korupsi tidak cukup dengan penindakan, tapi harus juga melalui pendidikan nilai dan budaya integritas. Pemuda adalah agen perubahan, penjaga integritas, dan masa depan Indonesia yang bersih dari korupsi,” jelas Dion.
Dion menambahkan bahwa Sumatera Barat memiliki kekuatan nilai sosial yang dapat menjadi dasar gerakan antikorupsi berbasis budaya lokal. “Nilai-nilai itu adalah kekuatan moral yang perlu kita hidupkan kembali agar bisa menjadi fondasi dalam melawan korupsi di semua lini kehidupan,” ujarnya, merujuk pada falsafah Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
Melalui Kelas Pemuda Antikorupsi, peserta akan mendapatkan materi pembelajaran, diskusi tematik, dan kesempatan berjejaring dengan komunitas integritas di tingkat nasional. Peserta terbaik akan mewakili Sumatera Barat pada Bootcamp Antikorupsi Nasional Sinergi Integritas Muda Indonesia. Program ini diharapkan menjadi ruang pembentukan karakter dan gerakan sosial anak muda untuk memperkuat budaya antikorupsi di masyarakat.


















