Headline.co.id (Jakarta) ~ Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sukses menyelenggarakan kegiatan Mega Familiarization Trip (Mega Famtrip) 2025 pada 9–17 Oktober di lima destinasi unggulan, yakni Lombok, Bandung, Labuan Bajo, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Program ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam memperkuat promosi pariwisata Indonesia ke pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika, dan Afrika melalui pendekatan langsung berbasis pengalaman wisata.
Baca juga: 284 Wisudawan Poltekpar Lombok Siap Bangun Pariwisata Hijau dan Berdaya Saing Global
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, menjelaskan bahwa kegiatan Mega Famtrip merupakan upaya strategis agar Indonesia tetap menjadi destinasi utama di pasar internasional. “Kegiatan seperti ini menjadi salah satu strategic event untuk memberikan pengalaman langsung bagi para mitra di negara asal wisatawan dalam menyusun paket wisata Indonesia sesuai karakter pasar,” ujar Made di Jakarta, Jumat (24/10/2025).
Dengan mengusung kampanye #GoBeyondOrdinary, Kemenparekraf menghadirkan berbagai pengalaman wisata baru yang menonjolkan keunikan budaya, keindahan alam, dan kekayaan kuliner nusantara. Menurut Made, konsep experiential tourism menjadi kunci dalam memikat wisatawan global yang kini mencari pengalaman otentik dan personal selama berwisata.
Program ini juga menyoroti tiga fokus produk wisata unggulan Kemenparekraf, yaitu gastronomi, wellness tourism, dan marine tourism. Ketiganya diharapkan dapat memperluas minat wisatawan mancanegara dan mendukung pemerataan destinasi di berbagai wilayah Indonesia.
Baca juga: Kemenpar dan JICA Perkuat Kerja Sama Pengembangan SDM dan Pendidikan Vokasi Pariwisata
Pelaksanaan Mega Famtrip dilakukan melalui skema pemasaran kolaboratif antara Kemenparekraf, Kantor Perwakilan RI di luar negeri (KBRI/KJRI), serta pelaku industri wisata seperti hotel, biro perjalanan, restoran, dan maskapai penerbangan. Sebanyak 46 mitra industri pariwisata nasional turut ambil bagian dalam menampilkan produk dan layanan terbaik mereka kepada 35 tour operator dari Eropa, Timur Tengah, dan Amerika.
Asisten Deputi Pemasaran Pariwisata Mancanegara III, Raden Wisnu Sindutrisno, menuturkan bahwa kegiatan ini diawali dengan Wonderful Indonesia Tourism Fair (WITF) 2025 di Pantai Indah Kapuk, Jakarta. “Pelaksanaan WITF menjadi momentum tepat untuk mempromosikan produk pariwisata Indonesia secara lebih luas. Kami menautkan WITF sebagai kick off dari Mega Famtrip tahun ini,” jelas Wisnu.
Dalam WITF 2025, para peserta mengikuti sesi business matching antara buyers internasional dan sellers Indonesia guna menjajaki peluang kerja sama bisnis pariwisata. Mereka juga menghadiri sesi networking dinner untuk mempererat jejaring dan mengenal lebih dekat budaya serta keramahan masyarakat Indonesia.
Selama kegiatan famtrip, peserta dibagi menjadi lima kelompok sesuai preferensi pasar asal. Rombongan dari Riyadh dan Oman mengunjungi Lombok dan menikmati wisata budaya di Lingsar serta wisata bahari di Gili Trawangan. Sementara peserta dari Jeddah dan Abu Dhabi menjajal kereta cepat Whoosh menuju Bandung dan menikmati wisata alam di Kawah Rengganis dan Situ Patenggang.
Salah satu peserta asal Abu Dhabi, Ahmad, menyampaikan kesannya selama kegiatan. “Saya sangat menikmati perjalanan ini. Hotel, atraksi, dan pemandangan semuanya luar biasa. Bandung akan sangat cocok untuk pasar saya, dan saya akan mempromosikan kota ini kepada para klien kami,” ungkapnya.
Di Labuan Bajo, peserta dari Inggris, Rusia, dan Kanada menikmati perjalanan liveaboard di kapal phinisi sambil menjelajahi Pulau Padar, Pink Beach, dan Kampung Komodo. Travel agent asal Kanada, Dominique, mengaku kagum. “Airnya begitu jernih, semuanya luar biasa,” ujarnya.
Rangkaian kunjungan di Yogyakarta memberikan pengalaman budaya mendalam bagi peserta asal Amerika Serikat, Prancis, dan Jerman yang mengunjungi Candi Borobudur, Prambanan, serta Desa Wisata Nglanggeran. Mereka belajar membatik, memainkan gamelan, hingga membuat perhiasan perak, menggambarkan kekayaan budaya Indonesia yang autentik.
Sementara itu, rombongan dari Amerika Serikat, Belanda, dan Oman menjelajahi Gunung Bromo dan kawasan Malang untuk menikmati wisata alam serta belajar tentang potensi wisata berbasis komunitas berkelanjutan.
Baca juga: 20 Finalis WISH 2025 Pamer Inovasi ke Investor, Dorong Akses Modal dan Pasar Pelaku Pariwisata
Setelah mengunjungi lima destinasi utama, seluruh peserta kembali berkumpul di Bali untuk menikmati wisata di Ubud, Kintamani, dan Uluwatu, serta mengikuti sesi Business Matching dan Farewell Dinner sebagai penutup.
Wisnu menegaskan bahwa Mega Famtrip bukan sekadar perjalanan promosi, tetapi platform konkret untuk mendorong peningkatan transaksi wisata. “Kami yakin sinergi antara buyers dan sellers akan semakin memperkuat posisi Wonderful Indonesia di pasar global,” tegasnya.
Kegiatan Mega Famtrip 2025 menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan destinasi wisata paling beragam di dunia. Melalui strategi promosi kolaboratif dan pendekatan berbasis pengalaman, Kemenparekraf optimistis dapat memperluas jangkauan pasar internasional dan mengokohkan citra Wonderful Indonesia di mata dunia.
Baca juga: Pasar Seni ITB 2025 Bangkitkan Diplomasi Budaya dan Pariwisata Kreatif Indonesia




















