Headline.co.id (Bantul) ~ Seorang mahasiswa bernama Syah Diaz Amutsya Rachman (26) ditemukan meninggal dunia di dalam kamar Pondok Pesantren (Ponpes) Roudhatul Jannah, Dusun Bodowaluh, Kalurahan Poncosari, Kapanewon Srandakan, Bantul, Rabu (1/10/2025) siang. Korban pertama kali ditemukan oleh rekan sesama pengajar sekitar pukul 13.00 WIB setelah diketahui tidak bergerak sejak pagi. Polisi memastikan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam peristiwa ini.
Baca juga: Deddy Corbuzier Minta Maaf Usai Marahi Pelajar Soal Program Makan Bergizi Gratis
Menurut keterangan Kasi Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto, laporan kejadian diterima Polsek Srandakan sekitar pukul 14.30 WIB. “Korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di kamarnya. Saat dicek petugas dan tim medis, tidak ada tanda kekerasan pada tubuh korban,” kata Iptu Rita dalam keterangannya tertulis kepada Headline.co.id.
Kronologi Kejadian
Saksi pertama, Najmussaqib, yang juga seorang guru di ponpes, menjelaskan bahwa sekitar pukul 06.00 WIB masih melihat korban dalam kondisi tidur di kamarnya. Saat dicek kembali pukul 08.00 WIB, posisi korban masih sama. Karena hingga pukul 13.00 WIB korban belum berubah posisi, saksi kemudian mencoba membangunkan korban bersama saksi lain, Agus Setiawan. Saat itulah diketahui korban sudah tidak bernapas.
Baca juga: Kudus Jadi Tuan Rumah PON Bela Diri 2025, Hadirkan 2.000 Atlet dari 10 Cabang
Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Srandakan. Unit Identifikasi Polres Bantul bersama tim medis dari Puskesmas Srandakan, yakni dr. Dias Lintang Primaditya dan perawat Liya Mistika Atun, langsung melakukan pemeriksaan. Dari hasil pemeriksaan, korban dinyatakan meninggal dunia dengan kondisi kaku mayat dan lebam mayat, diperkirakan sudah meninggal antara 8 hingga 12 jam sebelum ditemukan.
Riwayat Kesehatan Korban
Dari keterangan para saksi, korban yang telah menetap di Ponpes Roudhatul Jannah selama tiga tahun sebagai guru mengaji diketahui tidak memiliki riwayat penyakit serius. Namun, pada Jumat (26/9/2025) sempat mengeluh pusing dan kedinginan, tetapi menolak untuk diperiksakan ke dokter. Dua hari kemudian, kondisi korban kembali sehat dan bahkan masih terlihat makan malam bersama saksi pada Selasa (30/9/2025).
Baca juga: Pemerintah Perketat Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis, Presiden Prabowo Awasi Ketat
“Korban terakhir terlihat sehat saat makan malam bersama rekan-rekannya pada Selasa malam. Namun pada Rabu subuh, korban tidak tampak mengikuti salat berjemaah di masjid,” ungkap Iptu Rita.
Penanganan Kepolisian
Pihak kepolisian menegaskan bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan dalam peristiwa ini. Jenazah kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan. “Kami memastikan penyebab kematian korban murni karena faktor medis, bukan tindak pidana,” tegas Iptu Rita.
Baca juga: Kepri Dapat Tiga Sekolah Rakyat Permanen, Pembangunan Dimulai Akhir Oktober 2025




















