Headline.co.id (Jakarta) ~ Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Sidang Majelis Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025) pukul 09.00 waktu setempat atau 20.00 WIB. Kehadiran Prabowo di forum internasional itu mendapat sorotan karena dinilai menegaskan posisi strategis Indonesia dalam percaturan global, khususnya dalam memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang. Indonesia juga konsisten mengedepankan politik luar negeri bebas aktif, multilateralisme, serta perdamaian dunia.
Dosen Hubungan Internasional FISIP Universitas Indonesia, Emir Chairullah, menilai momentum ini menunjukkan arah diplomasi Indonesia yang semakin terbuka dan adaptif. Menurutnya, di era penuh konflik dan ketidakpastian, tidak ada satu negara pun yang mampu berdiri sendiri. Karena itu, Indonesia perlu terus menjalin aliansi dengan berbagai pihak, dengan tetap menempatkan kepentingan nasional sebagai prioritas utama.
Sejak dilantik pada Oktober 2024, Prabowo Subianto telah membawa Indonesia aktif dalam berbagai forum internasional. Salah satunya dengan bergabung ke dalam aliansi BRICS yang digadang menjadi poros kekuatan politik-ekonomi baru selain Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara-negara Teluk. Di saat yang sama, Indonesia juga tengah memproses keanggotaan di OECD, organisasi negara maju dengan standar tata kelola dan pembangunan tinggi.
“Indonesia diterima baik di kedua aliansi tersebut. Bahkan tekanan dari Amerika Serikat tidak menyurutkan langkah kita di BRICS,” ujar Emir Chairullah.
Selain soal diplomasi ekonomi dan politik, Emir menekankan pentingnya Prabowo menegaskan sikap Indonesia terhadap isu Palestina. Menurutnya, dukungan Indonesia atas Deklarasi New York PBB 12 September 2025 tentang solusi dua negara perlu kembali ditegaskan untuk mendorong penghentian agresi Israel. Langkah ini sekaligus memperkuat solidaritas bersama 142 negara yang mendukung kedaulatan Palestina.
Dalam jadwal resmi, Presiden Prabowo akan menjadi pembicara ketiga setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Kehadiran ini juga merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kerja Presiden ke Amerika Serikat.
Forum PBB kali ini diharapkan menjadi ruang bagi Indonesia untuk menegaskan komitmen terhadap keadilan global, kerja sama multilateral, dan pembangunan yang inklusif. Semangat itulah, menurut Emir, yang menjadi inti dari pesan yang akan disampaikan Presiden Prabowo di hadapan para pemimpin dunia.


















