Headline.co.id (New York, Amerika Serikat) ~ Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 resmi digelar di Markas Besar PBB, Manhattan, sejak 9 September 2025. Mengusung tema “Better Together: 80 Years and More for Peace, Development and Human Rights”, forum tahunan ini menjadi ajang penting bagi negara-negara anggota untuk memperkuat komitmen terhadap perdamaian, pembangunan, dan hak asasi manusia. Indonesia hadir dengan Presiden Prabowo Subianto sebagai kepala delegasi, sekaligus menjadi kehadiran pertama Presiden RI di forum ini setelah satu dekade.
Palestina Jadi Agenda Utama
Salah satu isu yang paling banyak menyita perhatian dalam sidang kali ini adalah rencana pengakuan Palestina sebagai negara berdaulat. Sejumlah negara, termasuk Prancis, Kanada, dan beberapa negara Eropa, telah menyatakan kesiapannya untuk secara resmi mengakui Palestina.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan bahwa pengakuan Palestina merupakan langkah penting menuju perdamaian Timur Tengah. Hal senada juga diungkapkan Perdana Menteri Kanada Mark Carney yang menyatakan komitmen negaranya untuk mendukung pembentukan negara Palestina merdeka.
“Tidak akan ada perdamaian abadi tanpa solusi dua negara. Jalan menuju perdamaian tetap satu yakni terwujudnya Negara Palestina merdeka dan berdaulat dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya,” ujar Sugiono dari Kementerian Luar Negeri Indonesia.
Partisipasi Indonesia di Sidang PBB
Indonesia, yang konsisten mendukung kedaulatan Palestina, menegaskan kembali posisinya pada sidang kali ini. Presiden Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato pada sesi Debat Umum Tingkat Tinggi pada 23 September, menempati urutan ketiga setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva.
Kehadiran langsung Presiden RI dalam forum ini dinilai penting untuk mempertegas posisi Indonesia dalam isu-isu global, termasuk perjuangan kemerdekaan Palestina.
Baca juga: Mahasiswa Surabaya Tewas dalam Kecelakaan Tunggal di Jalan Brawijaya Bantul
Rangkaian Agenda Sidang
Sidang Majelis Umum PBB ke-80 akan berlangsung hingga 29 September 2025 dengan beragam agenda. Beberapa topik utama mencakup peringatan 80 tahun berdirinya PBB, peringatan 30 tahun konferensi dunia keempat tentang perempuan, pembahasan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG), hingga konferensi internasional untuk penyelesaian damai konflik Palestina.
Konferensi khusus mengenai Palestina dijadwalkan berlangsung pada 22 September, dipimpin bersama oleh Prancis dan Arab Saudi. Pertemuan ini menegaskan kembali komitmen internasional terhadap solusi dua negara dan diharapkan dapat mempercepat pengakuan Palestina di panggung global.
Baca juga: BPJS Kesehatan Luncurkan Skrining Kesehatan Jiwa Online untuk Perkuat Deteksi Dini
Harapan dari Forum Dunia
Sidang Majelis Umum PBB secara tradisi menghasilkan resolusi yang tidak bersifat mengikat secara hukum, namun memiliki pengaruh moral dan politik yang kuat. Dengan semakin banyaknya negara yang menyatakan dukungan bagi Palestina, hasil pertemuan kali ini diharapkan dapat memberi tekanan diplomatik yang lebih besar terhadap Israel, sekaligus membuka jalan bagi terwujudnya negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Baca juga: Prabowo Bahas Energi Hijau hingga Giant Sea Wall dalam Ratas di Hambalang
















