HeadLine.co.id, (Solo) – Kasus Sucipto Hadi Purnomo, dosen Universitas Negeri Semarang yang di skors karena dinilai menghina Jokowi menarik perhatian publik. Ia dinilai menghina Jokowi lantaran status yang ia unggah di akun Facebooknya pada Senin (10/06/2019) lalu.
Status tersebut bertuliskan ‘Penghasilan anak-anak saya menurun drastis pada lebaran kali ini. Apakah efek Jokowi yang terlalu asyik dengan Jan Ethes?’.
Akibatnya kini Sucipto dibebastugaskan sementara selama masa pemeriksaan hingga turun keputusan tetap terhitung sejak tanggal 12 Februari 2020.

Disinggung kasus ini, Moeldoko selaku Kepala Staf Kepresidenan enggan berbicara banyak. Ia mengatakan bahwa hal tersebut adalah wewenang pihak kampus yang bersangkutan.
“Itu otoritas kampus, saya nggak punya hak untuk mengomentari,” ujarnya pada Senin (17/06).
Baca Juga: Dosen Unnes Diskors, Anggota Tim EKA Nilai Ada Kejanggalan
Ahli bahasa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dwi Purnanto mengatakan bahwa status yang ditulis Sucipto sulit diartikan sebagai penghinaan.
“Dalam dunia bahasa, kalau dikatakan penghinaan itu sulit. Karena itu dia bertanya. Kalau dikatakan menyindir, bisa saja,” ucapnya.
Dwi memperkirakan status tersebut dibuat dalam konteks Pilpres 2019. Namun ia enggan berkomentar lebih jauh terkait penanganan kasus tersebut.
Sucipto sendiri sudah pernah menjelaskan bahwa postingannya sudah melewati masa Pilpres dan status yang ia tulis juga untuk menyinggung orang-orang yang selalu menyalahkan Jokowi.




















