Headline.co.id (Lumajang) – Gunung Semeru, yang berdiri megah di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Pada Senin pagi (4/8/2025), gunung tertinggi di Pulau Jawa itu memuntahkan kolom abu setinggi 800 meter di atas puncak atau 4.476 meter di atas permukaan laut (mdpl).
“Terjadi erupsi Gunung Semeru pada pukul 07.52 WIB. Tinggi kolom letusan teramati sekitar 800 meter di atas puncak,” ungkap Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Mukdas Sofian, dalam keterangannya, Senin pagi.
Kolom abu terlihat jelas dari pos pengamatan, dengan warna putih hingga kelabu dan intensitas tebal mengarah ke barat daya. Letusan ini tercatat di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 181 detik.
Aktivitas Masih Tinggi, Status Tetap Waspada
Erupsi hari ini bukanlah satu-satunya aktivitas vulkanik Gunung Semeru dalam 24 jam terakhir. Berdasarkan data pengamatan Minggu (3/8), telah terjadi:
- 46 kali gempa letusan/erupsi,
- 5 kali gempa embusan,
- 2 kali gempa vulkanik dalam, dan
- 3 kali gempa tektonik jauh.
Kendati demikian, status gunung masih berada di Level II atau Waspada. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) belum meningkatkan level siaga, namun mengeluarkan sejumlah imbauan ketat untuk keselamatan masyarakat.
Zona Terlarang dan Potensi Bahaya
Mukdas menegaskan bahwa masyarakat dilarang keras melakukan aktivitas di sektor tenggara Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan dalam radius delapan kilometer dari puncak.
“Di luar radius tersebut, masyarakat juga tidak diperbolehkan berada dalam jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terkena perluasan awan panas dan aliran lahar hingga 13 kilometer dari puncak,” katanya.
Selain itu, warga diimbau menjauh dari radius tiga kilometer dari kawah/puncak karena adanya ancaman lontaran batu pijar yang sewaktu-waktu bisa terjadi.
Mukdas juga meminta warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi awan panas guguran, lava pijar, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai yang berhulu di puncak, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta anak-anak sungai di sekitarnya.
Tetap Tenang, Namun Siaga
PVMBG bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan ketat terhadap perkembangan aktivitas Semeru. Warga diminta untuk tetap tenang namun selalu siaga, serta mengikuti informasi resmi dari pemerintah setempat dan pihak berwenang lainnya.
Gunung Semeru, yang menjadi salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, memang kerap mengalami erupsi. Namun dengan mitigasi yang tepat dan kesiapsiagaan masyarakat, potensi bahaya bisa diminimalisir.
“Kita semua harus belajar hidup berdampingan dengan gunung api, dengan cara menghormati batas-batasnya,” pungkas Mukdas.















