Headline.co.id (Hulu Sungai Utara) — Mengawali tahun ajaran baru 2025–2026, semangat digitalisasi pendidikan mulai menggeliat di Kalimantan Selatan. Balai Guru dan Tenaga Kependidikan (BGTK) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar In Service Training 1 (IN-1) Pelatihan Koding dan Kecerdasan Artifisial (KKA) secara serentak di berbagai kabupaten/kota, termasuk di Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Gelombang pertama pelatihan di HSU digelar di SMKN 2 Amuntai pada 16–20 Juli 2025. Sebanyak 34 guru dari berbagai jenjang—24 guru SD, 8 guru SMP, dan 2 guru SMA—ikut ambil bagian dalam pelatihan intensif ini.
Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten HSU, Rahman Heriadi. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kesiapan guru menghadapi perubahan zaman.
“Kemajuan teknologi sangat pesat. Pelatihan seperti ini sangat penting untuk membekali para guru kita dengan keterampilan yang relevan agar mampu membimbing siswa menghadapi masa depan,” ujar Rahman, Rabu (23/7/2025).
Pelatihan ini menghadirkan dua fasilitator nasional dari Kemendikdasmen, yakni Hafizatul Munirah untuk jenjang dasar dan Muhammad Khaidir untuk jenjang menengah. Keduanya membawa pendekatan segar yang langsung menyentuh kebutuhan guru di lapangan.
Selama lima hari pelatihan, para peserta menunjukkan antusiasme luar biasa. Tak hanya belajar mengenali konsep dasar koding dan kecerdasan artifisial (KA), mereka juga diajak membongkar miskonsepsi umum—bahwa koding hanya untuk calon programmer atau bahwa KA terlalu rumit untuk diterapkan di sekolah.
Salah satu materi menarik adalah unplugged coding, sebuah metode pembelajaran pemrograman tanpa perangkat digital, yang terbukti efektif untuk siswa di jenjang dasar. Pendekatan ini membuka mata banyak guru akan cara-cara kreatif mengajarkan logika komputasi.
Pelatihan disusun berbasis empat pilar utama dalam kerangka kompetensi KA, yakni:
- Human-Centered Mindset – Teknologi ditempatkan sebagai alat untuk memperkuat peran manusia, khususnya dalam pendidikan.
- Etika KA – Guru diperkenalkan pada isu-isu penting seperti bias algoritma, privasi data, hingga akuntabilitas sistem.
- Teknik dan Aplikasi KA – Peserta diperkenalkan pada konsep machine learning, natural language processing (NLP), hingga computer vision dalam konteks praktis.
- Desain Sistem KA – Guru diajak menyusun solusi berbasis KA, mulai dari perumusan masalah hingga pengujian algoritma, baik secara plugged maupun unplugged.
Melalui pelatihan ini, guru-guru di HSU tidak hanya dipersiapkan menjadi pengajar yang paham teknologi, tetapi juga menjadi agen perubahan yang siap mencetak generasi muda yang inovatif dan adaptif terhadap tantangan digital masa depan.




















